BBKSDA NTT Bagikan Madu Hutan untuk Penambah Daya Tahan Tubuh Tenaga Medis

b-oneindonesia Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Nusa Tenggara Timur (NTT) mendayagunakan anggarannya untuk mendukung tenaga medis pada Rumah Sakit rujukan COVID-19 di NTT yaitu RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang. Dukungan yang diberikan adalah suplemen penambah daya tahan tubuh yang berupa Madu Hutan sebanyak 100 botol.

Selain Madu Hutan, BBKSDA NTT juga memberikan bantuan Minyak Kala Kode atau Sirih Hutan sabanyak 25 botol dan Kacang Mete 78 bungkus. Bantuan ini diperoleh dari pembelian hasil produksi masyarakat Kelompok Tani Hutan (KTH) binaan BBKSDA NTT yang merupakan hasil hutan bukan kayu (HHBK).

Kepala BBKSDA NTT, Timbul Batubara pada keterangannya (3/4/2020) menerangkan bahwa, bantuan penambah daya tahan tubuh untuk tenaga medis di RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang adalah sebagai salah satu bentuk dukungan dan support BBKSDA NTT atas perjuangan dan dedikasi para tenaga medis menangani permasalahan penyebaran COVID-19.

“Tentunya jumlah ini masih sangat kurang namun doa kami selalu untuk para Tenaga Medis agar tetap sehat dalam menjalankan tugas, sebab nyawa pun mereka pertaruhkan demi kesehatan masyarakat Indonesia,” terang Timbul.

Timbul menambahkan, sejak merebaknya wabah Coronavirus Desease 2019 (Covid-19) pada pertengahan bulan Maret 2020 lalu, BBKSDA NTT telah melakukan upaya untuk pencegahan penyebaran COVID-19 di wilayah kerja BBKSDA NTT dan Provinsi NTT pada umumnya.

Meningkatnya kasus penyebaran wabah Covid-19 di Indonesia terus menjadi perhatian serius pemerintah, termasuk perhatian penuh dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melalui beberapa Surat Edaran Menteri dan terakhir adalah Surat Edaran Menteri LHK Nomor SE.4/MENLHK-SETJEN/ ROUM/SET.1/3/2020 tanggal 31 Maret 2020 tentang Kesinambungan Pencegahan Penyebaran Coronavirus Desease 2019 (COVID-19) di KLHK.

“Memperhatikan arahan Menteri LHK dan Maklumat Direktur Jenderal (Dirjen) Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) tanggal 28 Maret 2020, maka BBKSDA NTT melakukan beberapa kegiatan untuk mencegah penyebaran COVID-19,” ucap Timbul.

Kegiatan yang dilakukan antara lain adalah menetapkan jadwal piket kantor dan menerapkan bekerja dari rumah untuk sebagian besar karyawan. Penyediaan Hand sanitizer, masker, dan tempat cuci tangan di lingkungan kantor BBKSDA NTT. Penyemprotan Desinfektan Mandiri di Kantor BBKDA NTT. Penyemprotan Desinfektan Mandiri di rumah-rumah pegawai BBKSDA NTT. Kemudian juga membentuk Satgas Tim Waspada Darurat COVID-19 lingkup BBKSDA NTT.

“BBKSDA NTT terus berkoordinasi dengan tim gugus tugas dan call center penanganan COVID-19 lingkup wilayah provinsi, kota madya dan kabupaten di Provinsi NTT, serta kepada Sekretaris Daerah Provinsi NTT selaku ketua Satgas Penanganan COVID-19 Provinsi NTT,” tambah Timbul.

Terakhir, mencegah menyebarnya COVID-19, BBKSDA NTT telah melakukan penutupan sementara, seluruh kawasan Taman Wisata Alam (TWA) di wilayah kerjanya untuk kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara. Hal tersebut telah tertuang dalam pengumuman Nomor PG.19/K.5/TU/HMS.0/3/2020, tanggal 20 Maret 2020, tentang Penutupan Sementara TWA lingkup wilayah kerja BBKSDA NTT.

Komentar