Wamen BUMN Sebut Terjadinya Kerugian Portofolio Saham Asabri

Jakarta-b-oneindonesia–Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo menyatakan terdapat kerugian portofolio saham PT Asabri (Persero).  Sejauh ini belum diketahui jumlah kerugian yang dialami Asabri.

“Memang ada kerugian di portofolio sisi sahamnya. Ini sedang kita kaji karena nilainya bergerak terus tapi memang ada penurunan nilai di sisi sahamnya,” kata Kartika di Jakarta, Senin (13/01/2019).

Kartika masih belum tahu waktu pasti dimulainya terdapat kerugian pada saham Asabri sebab masih dilakukan investigasi bersama Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).  “Kita lagi teliti dan menginvestigasi dengan BPK jadi belum terlihat dari kapannya. Tapi ini sudah cukup lama,” ujarnya.

Di sisi lain, ia mengaku belum mengetahui strategi yang akan ditempuh dalam menyelesaikan kasus Asabri sebab masih dalam proses pendalaman bersama Menkopolhukam Mahfud MD.

“Belum tahu, baru mau kita teliti dulu kejadiannya seperti apa dan loss-nya seperti apa. Kalau opsi Asabri belum ada opsi,” katanya.

Ia mengatakan strategi tersebut pasti berbeda dengan penyelesaian kasus PT Asuransi Jiwasraya (Persero) sebab Asabri merupakan asuransi sosial sehingga tidak dilakukan secara business to business (B2B).

“Asabri kan asuransi sosial bukan privat jadi pasti penyelesaiannya beda dengan Jiwasraya. Tidak bisa dalam konteks B2B, agak sulit karena mereka asuransi sosial,” katanya.

Kartika menuturkan Kementerian BUMN akan berkoordinasi dengan Menkopolhukam Mahfud MD melalui pertemuan yang akan dilakukan pada akhir pekan ini.

“Dipanggil Menteri Polhukam dulu. Belum tahu, akhir minggu ini mungkin,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan pihaknya akan segera merombak jajaran direksi PT Asabri dalam waktu dekat yang diperkirakan pada tahun 2020.

“Ya pasti (dirombak), saya kira. Tahun ini, tahun ini (perombakannya),” katanya.

Ia belum dapat memastikan perombakan direksi PT Asabri tersebut dilakukan secara keseluruhan atau tidak sebab masih akan didiskusikan dengan Menteri BUMN Erick Thohir.

“Belum tahu, belum tahu. Ini masih diskusi sama Pak Menteri,” ujarnya.

Komentar