Mengenang Sosok Taufik Kiemas Islam Nasionalis, PDIP Ziarah ke Makam TMP Kalibata

Jakarta,b-oneindonesia – Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah menggelar tahlilan dan Yasinan untuk memperingati 77 tahun kelahiran suami Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri, Taufiq Kiemas. PDIP dan keluarga besar Megawati mendoakan yang terbaik untuk almarhum Taufiq Kiemas.

Acara ini digelar di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan, Selasa (31/12/2019). Selain Basarah, hadir Menkum HAM Yasonna Laoly hingga eks Menag Lukman Hakim.

“Keluarga besar Bapak Haji Muhammad Taufiq Kiemas, Ibu Megawati Soekarnoputri, dan keluarga besar PDI Perjuangan datang berziarah ke Taman Makam Pahlawan untuk mendoakan para pahlawan bangsa yang telah mendahului kita, khususnya Bapak Haji Muhammad Taufiq Kemas yang pada hari ini kalau Tuhan mengizinkan beliau masih hidup bersama kita, berusia 77 tahun, karena beliau lahir pada tanggal 31 Desember 1942 yang lalu,” ujar Basarah di lokasi.

“Jadi ini juga dalam rangka memperingati 77 tahun almarhum Haji Muhammad Taufiq Kiemas sambil mendoakan beliau seraya mendapatkan tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Kuasa dan segala amal ibadahnya diterima di sisi Tuhan, diampunkan segala dosanya,” tutur Basarah.

Basarah berharap kader-kader PDIP dan partai politik lain dapat melanjutkan cita-cita serta semangat perjuangan Taufiq Kiemas. “Yaitu menyatukan semangat perjuangan Islam dan nasionalisme dalam satu tarikan napas,” ujarnya.

Ketua Umum Alumni PA GMNI itu menuturkan, politik kemanusiaan yang ditunjukkan Taufiq Kiemas semasa hidup dengan membuka pergaulan seluas-luasnya telah membuat nasionalisme menyatu dalam pikiran dan sikap dalam semangat toleransi.

“Saya kira dalam situasi kebangsaan yang seperti ini mengambil hikmah memperingati 77 tahun almarhum Haji Muhammad Taufiq Kemas adalah bahwa betapa ternyata setiap bangsa Indonesia dalam hal dia menjalankan agama Islamnya tidak harus kemudian memusuhi saudara-saudaranya yang beragama lain,” tutur Basarah.

“Bahwa betapa Islam yang dianut adalah Islam rahmatan lil alamin yang merajut persaudaraan kebangsaan dalam satu tarikan napas sebagai keluarga besar Negara Kesatuan Republik Indonesia. Saya kira semangat nasionalisme dan persatuan itulah yang menjadi hikmah keluarga besar PDIP memperingati 77 tahun kelahiran Haji Muhammad Taufiq Kiemas pada 31 Desember 1942 yang lalu,” katanya.

Ahmad Basarah mengatakan Megawati berhalangan hadir dalam acara ini karena sedang berada di Jepang. Puan Maharani juga berada di Jepang untuk menemani ibunda.

“Ibu saat ini sedang berada di Jepang untuk persiapan mendapatkan gelar doktor HC yang ke-9 dari Soka University. Jadi beliau tidak hadir, tadi saya sudah sampaikan salam Ibu Mega, Mbak Puan kepada semua yang hadir di sini. Ya Mbak Puan mendampingi Ibu Mega persiapan untuk menerima HC di Soka University Jepang,” sebut dia.

Sementara itu, Yasonna Laoly berbicara soal program 4 pilar kebangsaan yang digulirkan zaman Taufiq Kiemas. Yasonna menyebut masyarakat Indonesia harus terus menjaga persatuan.

“Zaman beliaulah program 4 pilar itu, 4 pilar kebangsaan kita betul-betul gulirkan di seluruh tanah air. Sebagai bangsa, kita harus terus menjaga kesatuan kita, betul-betul memperkokoh ideologi, menjalankan konstitusi negara, menjalankan kebinekaan itu sebagai penghormatan dan doa kami datang kemari,” ujar Yasonna.

Komentar