UNESCO PBB Tetapkan Ambon Jadi Kota Musik

Jakarta, b – oneindinesia- UNESCO menetapkan Kota Ambon, Maluku, sebagai Kota Musik.
Kabar ini pertama kali disebarluaskan akun Instagram Ditjen Kebudayaan Kemdikbud RI @budayasaya, Kamis (31/10/2019).

“Selamat untuk Kota Ambon yang baru saja ditetapkan sebagai Kota Musik oleh UNESCO pada 30 Oktober 2019 oleh Direktur Jenderal UNESCO, Audrey Azoulay,”

Sebagai musisi asal Ambon, Glenn Fredly mengucapkan selamat.
“Selamat masyarakat kota Ambon! Kerja keras banyak pihak membuahkan hasil kota Ambon menjadi kota pertama di Asia Tenggara yang masuk dalam jaringan sebagai kota musik dunia oleh UNESCO,” tulis Glenn Fredly dalam akun Instagram-nya @glennfredly309.
Bagi Glenn, ini adalah harapan baru bagi masyarakat Ambon.

“Ini adalah berkah dan harapan baru bagi masyarakat kota Ambon di tengah peristiwa fenomena alam (gempa) yang terjadi. Beta percaya segala sesuatu indah pada waktuNYA,” ujar Glenn Fredly.
Glenn Fredly paham betul bagaimana perjalanan Ambon membuktikan diri sebagai kota yang layak disebut sebagai kota musik.

“Perjalanan panjang dan tidak mudah ini terjadi karena Kolaborasi dan kerendahan hati banyak pihak untuk mewujudkannya bersama,” tulis Glenn

Glenn Fredly berharap hal ini bisa memicu kebangkitan musik Indonesia.
“Maka ini akan jadi momentum kebangkitan musik tanah air yang dimulai dari Timur Indonesia.. Sekali lagi selamat dan sangat bangga atas pencanangan Kota Ambon sebagai kota Musik Dunia oleh UNESCO.. MENA, Toma Maju!!,” tulis Glenn Fredly.

Ambon sendiri disandingkan dengan banyak kota lain dari sejumlah negara, di antaranya adalah Baku (Azerbaijan), Bangkok (Thailand), dan Wellington (Selandia Baru).
“Kota Ambon masuk dalam 66 Kota Kreatif baru UNESCO, bersanding dengan beberapa kota dari negara lain,” tambah keterangan unggahan tersebut.

Berdasarkan gambar yang diunggah, dipilihnya Kota Ambon karena telah mengedepankan budaya dalam melakukan banyak aspek kehidupan.
Hal itu disampaikan oleh Direktur UNESCO Audrey Azoulay.

“Di seluruh dunia, masing-masing kota ini punya hambatan sendiri dalam perjalanannya, namun menjadikan budaya sebagai pilar, bukan aksesori, dan menjadikan bagian dari strategi mereka,” ucap Audrey Azoulay.

Komentar