Trump Ingin Aktivitas Perekonomian Dilakukan Perubahan Radikal

Washington-b-oneindonesia–Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Rabu (08/04/2020) ingin membuka kembali aktivitas ekonomi AS dengan “perubahan radikal” dengan syarat laju korban jiwa akibat virus corona menurun.

Trump tidak memberikan kerangka waktu kapan ia ingin membuka kembali kegiatan perekonomian, tetapi kepala penasihat untuk urusan ekonomi, Larry Kudlow, mengatakan pada Selasa bahwa hal itu mungkin terjadi dalam empat hingga delapan minggu ke depan.

Trump ingin aktivitas ekonomi kembali berjalan sesegera mungkin, tetapi penasihat medisnya mendesak agar Trump berhati-hati karena khawatir saat mengembalikan keadaan normal terlalu dini dapat menyebabkan wabah baru.

Trump dan timnya telah berbesar hati bahwa jumlah korban tewas di kalangan rakyat Amerika mungkin jauh dari proyeksi yang ia gambarkan pekan lalu yang menunjukkan antara 100.000 dan 240.000 angka kematian.

Ia mengatakan kegiatan perekonomian dapat dibuka kembali secara bertahap tetapi “akan lebih baik membuka dengan perubahan besar” Tetapi dia mengatakan, “Kita harus berada di sisi penurunan” dari infeksi dan bahwa dia akan sangat bergantung pada para ahli dalam menentukan bagaimana kelanjutannya.

Direktur Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) Dr. Robert Redfield mengumumkan panduan baru untuk memastikan pekerja infrastruktur yang penting dapat melakukan pekerjaan mereka setelah terkena virus.

Dia mengatakan pedoman baru, untuk pekerja di sektor penting yang telah terinfeksi virus corona dan tidak menunjukkan gejala, adalah memakai masker wajah, mengukur suhu tubuh mereka, dan mempraktikkan jarak sosial.

Wakil Presiden Mike Pence mengatakan “bahwa kami berada di tengah-tengah pekan yang menyakitkan hati” ketika jumlah korban tewas di kalangan rakyat Amerika mencapai lebih dari 14.000 orang.

Ia menambahkan bahwa “kita mulai melihat secercah harapan.”

Pence mengumumkan 3.000 orang akan berpartisipasi dalam uji klinis tentang efektivitas hydroxychloroquine, obat malaria yang disebut-sebut Trump telah membantu beberapa pasien positif COVID-19, meskipun keraguan masih tetap ada di antara para ahli medis.  (ap/afp)

Komentar