PENGANGKATAN PM INGGRIS BORIS JOHNSON DIIRINGI AKSI MASSA WARGA INGGRIS

Jakarta-be-oneindonesia-Pengangkatan Boris Johnson sebagai PM Inggris menggantikan posisi Theresa May baru beberapa jam setelah dilantik. Ribuan aksi massa warga Inggris di pusat Kota London menolak Boris Johnson. Rabu (24/7).

Aksi massa tersebut diprakarsai  sejumlah kelompok progresif seperti Momentum, organisasi kampanye sayap kiri yang sangat dekat dengan partai oposisi utama, Partai Buruh, dan aksi massa tersebut diklaim dihadiri 10 ribu orang.

Aksi massa unjuk rasa tersebut telah mengerahkan bus tingkat terbuka dengan slogan “Fck Boris” dan musik DJ selama konvoi mengelilingi Kota London. Beberapa orator demo berorasi berisikan kata-kata umpatan dan kritikan tajam terhadap Boris Johnson dari atas bus. Aksi massa tersebut sesaat nampak berkumpul di Downing Street, kantor perdana menteri dan gedung parlemen, Westminster.

Andy Unger, seorang profesor universitas di London yang ikut berunjuk rasa kepada AFP menyampaikan antara lain :”Saya berada di sini untuk memprotes kebijakan Boris Johnson”. Selanjutnya ia menyampaikan, “Kita telah memasuki era politik di mana fakta tidak penting lagi dan Johnson telah berhasil mengeksploitasi hal itu secara spektakuler. Saya berpikir dia bukan orang yang tepat untuk menjadi PM, dia bukan PM saya”.

Sementara para demonstran lain ikut serta menuliskan di papan dengan slogan-slogan diantaranya  “Tendang Keluar Johnson” dan “Bangunkan Saya dari Mimpi Buruk Ini”.Selain itu diantara para demonstran turut serta juga Menteri Keuangan Bayangan Inggris, John McDonnell dan menyampaikan orasinya, “Jangan terlena dengan lelucon ini. Boris Johnson itu berbahaya,”
“Dia (Johnson) berbahaya) bagi komunitas kita, dia berbahaya bagi masyarakat, dia juga berbahaya bagi seluruh Eropa dan dunia kita”.

Seorang warga London Valentina Frasca yang turut bergabung dalam demonstrasi aksi massa tersebut menyampaikan ketidaksukaannya terhadap sang perdana menteri baru, Frasca menyamakan Johnson seperti Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang juga menuai banyak kontroversi lantaran kebijakan dan sikapnya. menurut Frasca, “Dia (Johnson) rasis dan senofobia, dia pembohong, dia bukan pemimpin. Saya tahu bagaimana perasaan orang Amerika sekarang. Saya merasa sangat malu,” ujar Frasca dalam orasinya.(nrl/sumber berita dari CNN)

Komentar