Konsolidasi Perjuangan Kunci Kiprah Alumni GMNI di Tengah-tengah Rakyat

JAKARTA, B-ONEINDONESIA – Konsolidasi organisasi, komunikasi yang baik serta membangun elan perjuangan serta intelektualias merupakan kunci dalam menguatkan kiprah alumni GMNI di tengah-tengah rakyat.

Ketua Presidium Alumni GMNI pertama, Drs. Palar Batubara mengakui kesuksesan Ahmad Basarah dalam melakukan konsolidasi organisasi sejak memimpin PA GMNI sejak tahun 2006.

Bung Palar menyampaikan hal ini, dalam webinar dan peluncuran kanal media jelang Kongres IV PA GMNI di Kantor PA GMNI, Jakarta, Selasa (23/3/2021).

“Dulu saya pernah sampaikan ke Bas, Bas kamu akan jadi orang besar. Benar, hari ini Dia Wakil Ketua MPR RI,” tutur Bung Palar.

Ahmad Basarah, dua kali terpilih sebagai pimpinan MPR RI dan telah menjabat selama empat periode sebagai anggota DPR/MPR dari Fraksi PDI Perjuangan.

Namun demikian, lanjut Palar, agar sukses, PA GMNI tetap membutuhkan konsolidasi organisasi. Konsolidasi organisasi adalah syarat mutlak untuk melahirkan kiprah kader GMNI di tengah masyarakat.

“Saya kaget mendengar pernyataan Presiden Joko Widodo beberapa waktu yang lalu, bahwa kabinet Jokowi banyak diisi oleh kader organisasi lain yang juga saudara kita. Bagaimana dengan kader GMNI,” ungkap politikus senior Golkar ini.

Palar Batubara juga mendorong, ke depan Alumni GMNI harus menjadi kaukus pemikiran kebangsaan dan berani menjawab tantangan masa depan Indonesia.

“Dalam Kongres GMNI nanti, harus dirumuskan bagaimana sistem ekonomi nasional, bagaimana sistem politik kita ke depan. Terpenting, menegaskan kembali kiprah alumni ditengah-tengah masyarakat. Ini menjawab pernyataan Presiden Jokowi, seolah-olah GMNI tidak ada. Padahal GMNI konsekuen terhadap Pancasila dan GMNI bukan pengkhianat bangsa,” tegas mantan anggota Fraksi DPR/MPR Golkar tersebut.

Theo Sambuaga menambahkan kiprah para alumni GMNI sejak transisi Orde Lama ke Orde Baru, Orde Baru hingga Orde Reformasi sampai sekarang buah dari semangat 4P (Pejuang Pemikir, Pemikir Pejuang). Banyak alumni GMNI yang muncul sebagai tokoh birokrasi dan kepala daerah seperti Pakde Karwo di Jawa Timur, Sinyo Harry Sarundajang, Sonny Soemarsono, Frans Lebu Raya dan Awang Faroek Ishak. Lalu belakangan muncul kalangan generasi muda yang eksis dari tingkat DPR pusat hingga DPRD dari partai-partai politik. “Kuncinya pada elan perjuangan, membangun intelektualitas dan komunikasi yang baik,” jelas Theo.

Adapun, Ketua Umum DPP PA GMNI Ahmad Basarah menegaskan ikatan ideologilah yang mempersatukan alumni GMNI dalam wadah PA GMNI. Spektrum perjuangan alumni GMNI amat luas, tidak hanya sebatas pada lahan politik. Oleh karena itu, kegiatan alumni GMNI tidak bisa didikte atau diarahkan hanya pada satu kelompok politik tertentu. Hal ini dibuktikan dengan susunan kepengurusan PA GMNI yang dikombinasikan dari berbagai latar belakang profesi maupun latar belakang politik.

Secara organisasi, jumlah pengurus cabang sejak Munas pertama atau Kongres I thn 2006 hanya ada 70 an, sekarang sudah mencapai 270 DPC PA GMNI seluruh Indonesia.

Kegiatan webinar dan peluncuran kanal media adalah kegiatan awal dari rangkaian Kongres PA GMNI hingga puncaknya memeringati Haul Bung Karno 19-21 Juni.

Diharapkan pada Kongres PA GMNI yang digelar secara hybrid Juni mendatang dirumuskan beberapa rekomendasi sebagai pelaksanaan Trisakti Bung Karno, konsolidasi ideologi maupun organisasi yang lebih massif.

Hadir pemateri lainnya Ketua Dewan Pakar PA GMNI Theo L Sambuaga, Dewan Pertimbangan DPP PA GMNI Soekarwo, Wakil Ketua MPR sekaligus Ketua Umum DPP PA GMNI Ahmad Basarah dan Dr. Ade Reza Haryadi, SIP, M.si selaku moderator.

Adapun kanal media terkait informasi kegiatan Kongres IV PA GMNI dan PA GMNI bisa diakses ke laman infokongres.com, Facebook dan YouTube kabar alumni GMNI.

Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana Kongres IV Persatuan Alumni GMNI, Karyono Wibowo mengatakan, webinar sekaligus peluncuran kanal media, merupakan kegiatan awal menuju Kongres IV PA GMNI pada Juni 2021 nanti.

“Bersamaan dengan momentum Dies Natalis ke 67 GMNI, lewat webinar ini ingin mengajak refleksi soal sejarah dan harapan ke depan,” kata Karyono.

Ditugaskan sebagai ketua panitia, Karyono berharap, alumni GMNI dapat kembali pada roh perjuangan. Baginya, momentum menjelang kongres akan didorong untuk mengingatkan para alumni tentang pentingnya raison d’etre atau “alasan sebuah keberadaan”.

Webinar dengan tema yang lebih difokuskan pada peran alumni, menurutnya, secara historis, kiprah para alumni GMNI memang sangat mewarnai perjalanan bangsa Indonesia.

Komentar