Tri Karya Kosgoro 57 Soksi dan MKGR Tunjuk Airlangga Jadi Ketum Secara Aklamasi

Jakarta, b-oneindonesia- Dukungan kepada Airlangga Hartarto untuk kembali menjabat Ketua Umum Partai Golkar pada Munas Desember 2019 di Jakarta kembali mengalir.

Kali ini dukungan disampaikan organisasi Tri Karya Partai Golkar, Rabu (20/11/2019) di Senayan National Golf Club. Ketiga organisasi itu Kosgoro 57, Soksi, dan MKGR menyampaikan dukungan agar Menko Perekonomian ITU terpilih kembali memimpin Golkar periode 2019-2024 dengan Musyawarah Mufakat.

Hadir dalam Kegiatan jumpa pers tersebut Organisasi pendiri Golkar Ketum Kosgoro 1957 HR Agung Laksono, Ketum SOKSI Ali Wongso, Ketua Ormas DPP  MKGR Bidang Pertanahan Dan Lingkungan Hidup Cupli Risman. Dan senior Soksi Bapak Oetojo Oesman yg juga manatan Menteri Kehakiman Era Pak Harto.

“Kita sepakat secara langsung memberikan dukungan kepada Airlangga  untuk menjadi Ketum Partai Golkar Kembali. Bahkan kita juga berharap dalam Munas PG tersebut untuk mengutamakan musyawarah mufakat”, ujar Cupli Risman.

Dalam kesempatan itu Cupli Risman juga meminta maaf serta menyampaikan salam hormat dari Ketum Ormas MKGR Roem Kono dan Sekjen Adies Kadir yg belum bisa hadir karena ada agenda lain.

Duduk bersama senior seniornya di Golkar  Cupli tidak lupa memuji semangat pada senior tersebut meski tidak muda namun terlihat segar ini ” Pak Agung Laksono dan Ali Wongso adalah tokoh senior partai yang sarat  pengalaman dan sangat dihormati, biasanya jelang Munas begini beliau beliau itu tampil lebih segar bahkan kelihatan Sepuluh tahun lebih muda”

Sementara itu Ketua Umum Kosgoro 57, Agung Laksono, mengatakan Partai Golkar merupakan partai yang modern, terbuka dan demokratis. Karena itu, segala persaingan merupakan hal yang wajar dalam Partai Golkar dan rivalitas bukan dipandang musuh yang harus dihabiskan.

“Menurut Kami, menjadi Ketua Umum bukan hanya untuk mencari posisi dan kehormatan. Soal siapa yang terpilih nanti dalam Munas Golkar nanti akan kita sepakati melalui mekanisme musyawarah mufakat. Kalau tidak bisa maka baru kita lakukan dengan voting. Tapi kami berharap agar Pak Airlangga Hartarto yang menjadi Ketua Umum. Karena kami percaya kalau Golkar dipimpin oleh Airlangga Hartarto Golkar pasti akan lebih baik,” ujar Ketua Umum Kosgoro 1957 HR Agung Laksono dalam acara konferensi pers Ormas Trikarya Partai Golkar.

Agung juga menjelaskan Airlangga Hartarto banyak berjasa untuk Partai Golkar Bahkan, ia melanjutkan, banyak kader Golkar yang kemudian menduduki kursi menteri dan wakil menteri dalam kabinet Joko Widodo-KH Ma’ruf Amin.

“Kami memberikan apresiasi kepemimpinan Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto. Apresiasi ini memiliki banyak dasar,” kata Agung.

Disisi lain Ali Wongso yang didaulat membacakan pernyataan mengatakan bahwa Trikarya yaitu Kosgoro 1957, SOKSI dan MKGR adalah perjuangan bangsa dengan doktrin “Karya Siaga Gatra Praja” dalam “Karya Kekaryaan” untuk menjamin tegak utuhnya NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Ali mengatakan, bagi Tri Karya, Munas XI Partai GOLKAR Desember 2019 mendatang adalah momen penting dalam rangkaian sejarah GOLKAR yang akan menentukan masa depan Partai GOLKAR serta turut menentukan keberhasilan pembangunan dibawah kepemimpinan nasional Presiden Jokowi, 5 tahun kedepan.

Karena itu, Tri Karya mengajak dan berharap kepada segenap kader Golkar khususnya peserta Munas Partai GOLKAR agar bersama mensukseskan Munas secara konstitusional, demokratis dengan semangat kekeluargaan dan gotong royong, sehingga melahirkan kepemimpinan Partai GOLKAR yang kuat dan efektif sesuai doktrin “karya siaga gatra praja”. Hal itu untuk meningkatkan kontribusi peran serta Partai Golkar dalam mendukung percepatan pembangunan nasional menuju Indonesia maju selaras Pembukaan UUD 1945, dibawah kepemimpinan nasional Presiden Jokowi.

Tri Karya, katanya, juga memandang bahwa model demokrasi didalam munas ke munas pada era reformasi ini, telah ditandai munculnya berbagai ekses yang akumulasinya lebih banyak `mudharat` daripada manfaatnya bagi partai dan bangsa, seperti `biaya tinggi` hingga `potensi polarisasi` yang cenderung melemahkan soliditas partai dan merugikan Partai serta bangsa.

“Oleh karena itu meminimalkan munculnya ekses-ekses sangat perlu dilakukan dengan mendorong tumbuhnya `kesadaran diri` dan `keberanian bersama` untuk menata kembali pola dan sistem pengambilan keputusan agar supaya lebih berbasis pada semangat kekeluargaan dan gotong royong dengan mengutamakan ‘musyawarah untuk mencapai mufakat’ selain membangun pola seleksi para calon yang mampu meminimalkan munculnya ekses-ekses itu. Dengan demikian pengambilan keputusan melalui pemungutan suara hendaknya hanya akan ditempuh apabila musyawarah yang optimal sungguh-sungguh tidak dapat mencapai mufakat,” ujarnya.

Ali mengatakan, Tri Karya percaya bahwa Airlangga Hartarto adalah tokoh kader yang paling tepat untuk menjadi Ketua Umum Partai GOLKAR Periode 5 tahun kedepan. Hal ini seiring dengan Presiden Jokowi mempercayakan tugas amat strategis sebagai Menko Perekonomian RI, selain prestasi dan dedikasinya memimpin penyelamatan Partai menghadapi Pemilu 2019 lalu.

“Karena itu, Tri Karya menegaskan kembali sikapnya dan mengajak segenap peserta Munas Partai GOLKAR, bersama-sama mendukung penuh Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai GOLKAR Periode 2019- 2024,” ujarnya.

Komentar