Sekjen PA GMNI Bantah Keharusan Dukungan Terhadap GMNI Agar Dapat Rekom

Jakarta, b-oneindonesia- Sekjen DPP PA GMNI Ugik Kurniadi membantah adanya berita yang menyebutkan bahwa pidato Ketua Umum PA GMNI Ahmad Basarah mengatakan kepada pejabat yang hadir harus memberikan dukungan kepada GMNI jika ingin mendapatkan dukungan dan rekomendasi dari PDI Perjuangan.

“Saya hadir dan mendengarkan seluruh isi pidato Bung Ahmad Basarah, tidak sedikitpun beliau bicara seperti itu, apalagi menyebutkan seperti itu. Banyak orang yang saya yakin tidak akan percaya figur separti Bung Basarah bicara yang tidak masuk akal seperti itu, apalagi di muka umum” ujar Ugik Kurniadi.

Untuk semua pihak yang hadir dalam pembukaan Kongres ke XXI GMNI di Ambon tersebut akan sama pendengaran dan pendapatnya bahwa memang tidak ada pernyataan Bung Basarah yang seperti itu.

Justru sebaliknya, isi pidato Ketua Umum PA GMNI itu banyak menyoroti isu-isu kebangsaan.Basarah mengajak segenap bangsa Indonesia untuk saling hormat-menghormati di antara sesama pemeluk agama yang berbeda-beda, salah satunya dengan menyampaikan salam dari semua agama dan salam budaya lokal setempat ketika sedang berpidato di depan podium sebagaimana yang sudah menjadi tradisi bangsa Indonesia selama bertahun-tahun. Juga memberikan ucapan selamat atas perayaan hari-hari besar agama yg hidup dan diakui dalam negara Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila.

Ucapan penghormatan terhadap peringatan hari- hari besar semua agama tersebut hendaknya jangan dikaitkan dengan akidah masing-masing agama karena yang kita lakukan seperti itu bukan dalam rangka toleransi apalagi mengkompromikan akidah agama masing-masing, namun hanyalah untuk toleransi kehidupan berbangsa dan bernegara sesuai prinsip sila Ketuhanan Yang Maha Esa dalam Pancasila dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.

Dia menerangkan, telah bertahun-tahun lamanya sering memberikan ucapan selamat ketika saudara-saudaranya yang beragama lain merayakan hari besar agamanya, tidak pernah merasa hal seperti itu melunturkan akidah agamanya sebagai seorang muslim.

Basarah juga mengharapakan kepada kongres GMNI untuk merumuskan strategi perjuangannya agar GMNI dapat menjadi perekat bangsa dengan membumikan Pancasila dan sasanti Bhinneka Tunggal Ika sebagai ideologi dan prinsip berbangsa dan bernegara yg menjadi living ideologi.

Sebagai organisasi yang sudah berusia 65 tahun, GMNI sudah banyak melahirkan kader-kader yang kemudian berkiprah dalam berbagai medan pengabdian, baik di birokrasi, perguruan tinggi, kepala daerah bahkan sebagai kepala negara seperti Presiden Megawati Soekarnoputri.

Alumni GMNI juga berkiprah di berbagai partai politik, ada yang di PDI Perjuangan seperti Bu Mega, Pak Taufiq Kiemas, di Golkar seperti Pak Theo Sambuaga, di Nasdem seperti Pak Siswono, di Demokrat ada Pakde Karwo dan lain lain.

“Itulah isi dan inti pembicaraan Ketua Umum Alumni GMNI saat memberikan pidato pembukaan Kongres GMNI ke XXI di Ambon tanggal 28 November yang baru lalu” ujar Ugik Kurniadi.

Komentar