Komisi VII DPR RI H.Ir Ridwan Hisjam : Dialog Kebangsaan Potensi Efek Bagi Indonesia, Hubungan Amerika & Tiongkok

Malang, b-Oneindonesia – H. Ir. Ridwan Hisjam kembali mengadakan dialog kebangsaan. Tema yang diangkat pada Kamis malam kemarin (04/06/2020) adalah isu menghangatnya hubungan dua negara, Amerika dengan Tiongkok, utamanya mengenai potensi efek bagi Indonesia.

Acara diadakan di RH center, Perum Permata Kota Malang tersebut dihadiri oleh Wakil Walikota Malang, Sofyan Edi Jarwoko, DPRD Kota Malang, Suryadi, Ketua Persatuan Purnawirawan Warakawuri TNI – Polri (Pepabri) Kota Malang, Letkol Purn Chrisetyono Tri Suprapto dan Ketua Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Kota Malang, Letkol Purn Harijono.

Ridwan Hisjam dalam paparannya menyampaikan kondisi terkini konstalasi kebangsaan. Terutama mengenai dampak isu politik luar negeri yang terjadi belakangan ini. Ia menuturkan kebijakan Amerika yang mengajukan pada para senator untuk membantu Hongkong sarat potensi chaos.

“Jika Cina tidak melayani perang, USA dan sekutunya menang. Maka konsekuensinya adalah bubarnya partai komunis Cina dan wilayah Cina akan terpecah belah seperti Uni Soviet. (Kalau kondisi seperti ini) maka perang hanya menunggu waktu.” jelasnya.
Bila keputusan perang diambil, Tiongkok diperkirakan Hisjam, telah siap dengan amunisi yang dimilikinya.

“Cina sudah mempersiapkan sekutu dan seperangkat mesin perang yang sudah berada di Laut Cina Selatan, dekat dengan Natuna. Disisi lain Cina juga merasa punya peralatan militer dan bom nuklir yang siap melayani perang Amerika.” Imbuhnya.

Disinilah menurut Hisjam, peran Indonesia sebagai pemilik kedaulatan Pulau Natuna Laut Cina Selatan kurang maksimal dalam memainkan politik bebas aktif.

“Padahal jika nuklir meledak di Laut Cina Selatan bukan hanya Sumatra yang rata dengan tanah, namun dampak radiasi nuklir akan menghancurkan kehidupan kita semua.” Terangnya.

Oleh sebab itu, ia melanjutkan, pentingnya Indonesia untuk berada di poros tengah sebagai negara yang mengikuti gerakan Non-Blok.

“Bapak Presiden Jokowi harus mampu memberikan kontribusi bagi kemaslahatan bangsa dalam menghadapi Pandemi Covid-19 serta isu – isu panasnya dua negara besar di dunia tersebut.” Jelasnya.

Pandemi Covid-19, sebut Hisjam, juga memberikan potensi efek yang mengkhawatirkan. Ia memaparkan, dampak pandemi dari Wuhan tersebut saat ini mulai menyentuh ranah Ekonomi dan Sosial.
“Coba kita rasakan ketika melihat situasi saat ini dengan hadirnya Pandemi Covid-19. Ada banyak persoalan yang tentunya dialami oleh masyarakat salah satu yang menonjol adalah dampak ekonomi. Ketika dampak ekonomi ringan menjadi dampak ekonomi berat maka hal yang akan terjadi adalah munculnya dampak konflik sosial.” ujarnya.

Ia mengingatkan bila dampak – dampak itu tidak diperhitungkan dan diantisipasi dengan cermat, efeknya akan lari ke ranah Politik.

“Hal diatas harus diperhitungkan, diantisipasi, dikoreksi bersama dan menjadi filter Pemerintah. Sebelum nantinya bisa  masuk pada dampak politik. Ingatan sejarah sudah pernah membuktikan. Dari dampak ekonomi ke dampak konflik sosial hingga ke dampak politik perjalanannya sangat cepat dan tentunya kita tidak menginginkan hal itu terjadi.” jelasnya.

Komentar