Ketua Watimpus GM FKPPI Ahmad Basarah : GM FKPPI Harus Jadi Mata, Otak dan Otot Negara

Ketua Dewan Pertimbangan Pusat GM FKPPI Periode 2019-2024 sekaligus Wakil Ketua MPR RI, Dr Ahmad Basarah, saat memberikan sambutan sekaligus menyampaikan pembekalan dalam acara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-42 GM FKPPI yang dilaksanakan secara virtual, Jumat (11/9/2020).

 

Jakarta, b-Oneindonesia – WakilKetua MPR RI, Ahmad Basarah meminta GM FKPPI ke depan untuk menjadi mata, otak dan ototnya negara. Yakni dalam menjaga keutuhan NKRI serta mempertahankan ideologi Pancasila.

Demikian disampaikan Basarah dalam sambutan sekaligus Zoominar Nasional HUT ke-42 GM FKPPI dengan tema Solid, Kuat dan Militan Bersama Pancasila.

Lebih lanjut dikatakan Ketua Wantimpus GM FKPPI ini, “tidak hanya wadah anak biologis orang tua mereka yang dulu bergabung di ABRI. Namun, mereka tergabung didalam pemerintahan dibawah naungan presiden. Meski akhirnya terjadi pemisahan TNI dan Polri. Tapi sejatinya secara historis dan ideologi, TNI maupun Polri adalah organ negara yang memiliki komitmen dan tanggung jawab untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Disampaikan Basarah, secara ideologis, GM FKPPI juga lahir yang sama dari pejuang TNI/Polri yakni Pancasila. Mempertahankan ideologi Pancasila adalah politik negara bukan politik lapisan atau golongan atau partai politik.

Pancasila adalah ideologi untuk mempersatukan bangsa Indonesia sejak merdeka hingga saat ini. Karena itu, 42 tahun GM FKPPI refleksinya adalah berjuang untuk memperahankan NKRI.

Dikarenakan dinamika global yang kini terjadi, lanjut Basarah, maka dirinya memberi saran agar dilakukan pembagian struktur organisasi GM FKPPI yang berimbang dan proporsional. Maka perlu dikembangkan paradigma mata, otak dan otot kader GM FKPPI kesemuanya untuk kepentingan negara.

“GM FKPPI sebagai otaknya organisasi harus dikembangkan membangun satu paradigma baru juga menjadi matanya dan juga menjadi otaknya TNI Polri yang artinya harus menjadi otaknya negara dan juga sekaligus ototnya,” tutur Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah.

Kuncinya, lanjut Basarah, pada peningkatan kualitas kaderisasi, karena itu perlu juga ditingkatkan kapasitas organisasi, manfaatkan organisasi struktural dibawah pembinaan TNI/Polri. Sesuai kontitusi, pembinaan dilakukan oleh negara, maka spketrum perjuangan GM FKPPI juga harus dimanfaatkan untuk negara.

“Kader GM FKPPI biarkan menjadi birokrat, atau melanjutkan tradisi orang tua kita sebagai prajurit TNI Polri, atau menjadi pengusaha atau politisi. Kader biarkan tersebar dimana saja diberbagai profesi, namun memiliki tujuan yang sama yaitu membangun bangsa dan negara yang berpedoman pada Pancasila. Kader GM FKPPI harus mampu menjawab tantangan itu,” jelasnya.

Dalam kesempatan HUT GM FKPPI, Basarah mengingatkan kepada kader GM FKPPI untuk getol bergotong royong dengan komponen lainnya dalam mengamalkan Pancasila.

Belakangan, banyak upaya untuk mengadu antara Islam dan Pancasila, antara golongan nasionalis dan golongan Islam. GM FKPPI, ajak Basarah, harus bisa menjawab upaya itu dengan menggalang persatuan nasional bangsa Indonesia agar tidak terjadi perbedaan antara nasionalisme dan agama.

“Saya mengimbau seluruh kader kader GM FKPPI apakah yang berlatar belakang agamanya Islam Kristen Budha Hindu Katolik dan sebagainya, untuk tidak membuat sekat antara Islam, agama lain dan kebangsaan,” jelasnya.

Ia menyampaikan dengan pembauran antara nasionalisme dan agama, siapapun yang berusaha untuk mencari dikotomi mempertentangkan antara agama dan negara. Semua anggota harus bisa jelaskan kepada komunitas agama yang ada di lingkungan melalui pemikiran-pemikirannya.

Dikatakan Ahmad Basarah, GM FKPPI harus bisa memberikan kontribusi nyata bagi upaya memperkokoh persatuan nasional bangsa Indonesia antara golongan kebangsaan dan golongan agama bersatu. Kekuatan itu akan menjadi modal kuat mempertahankan NKRI dan Pancasila, jelas Basarah.

Gerakan Muda Forum Komunikasi Putera-Puteri TNI Polri (GM FKPPI) diminta untuk tidak surut dalam mengawal ideologi negara dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di tengah banyaknya upaya merongrong Pancasila dan usaha menggerogoti persatuan Republik Indonesia.

Permintaan itu disampaikan Ketua Dewan Pertimbangan Pusat GM FKPPI Periode 2019-2024 sekaligus Wakil Ketua MPR RI, Dr Ahmad Basarah, saat memberikan sambutan sekaligus menyampaikan pembekalan dalam acara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-42 GM FKPPI.

“Sejak lahir 12 September 1978, GM FKPPI telah berperan penting dalam menjalankan fungsi dinamisator, mediator, stabilisator, katalisator, juga komunikator dalam kepentingan politik bangsa. Karena itu, sebagai anak biologis sekaligus anak ideologis TNI dan Polri, GM FKPPI tak boleh surut berperan dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa hingga NKRI tetap berdiri kokoh. Politik GM FKPPI adalah politik kenegaraan yang setia pada presiden terpilih, siapa pun presidennya yang terpilih dalam pemilihan umum yang demokratis,’’ tandas Ahmad Basarah.

Upaya untuk merongrong ideologi Pancasila dan usaha memecah kesatuan NKRI seolah tak pernah berhenti. Dalam pekan ini, misalnya, media massa memberitakan aksi Ormas ‘’Paguyuban Tunggal Rahayu’’ di Kecamatan Cisewu, Garut, Jawa Barat, yang dengan sengaja telah mengganti lambang Pancasila dan mencetak uang sendiri untuk Ormas mereka.

Ormas ini dipimpin oleh seseorang yang mengaku bernama Mr. Sutarman. Ia menggunakan media sosial semacam Facebook dan lain-lain untuk menunjukkan upaya mereka memisahkan diri dari kesatuan Republik Indonesia dan menggerogoti ideologi Pancasila.

Menurut Ahmad Basarah, momentum hari ulang tahun ke-42 GM FKPPI kali ini sangat tepat digunakan untuk melakukan refleksi sekaligus proyeksi ke depan dalam mengawal NKRI berdasarkan Pancasila.
Apa yang kini berkembang di Indonesia, mulai dari fenomena Ormas di Garut itu sampai upaya-upaya politik lainnya yang hendak membenturkan Pancasila dengan isu-isu agama, hendaknya dicermati baik-baik oleh GM FKPPI dalam mengawal Pancasila dan keutuhan NKRI.

“Selama 42 tahun turut mengisi kemerdekaan Indonesia, GM FKPPI telah menempa kader-kader organisasi ini menjadi elemen bangsa yang solid, kuat, militan, dan banyak berperan aktif dan mandiri dalam memberikan kontribusi bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kontribusi positif ini tak boleh berhenti di sini, tapi harus dilanjutkan oleh segenap kader GM FKKPI dari pusat sampai rayon-rayon terkecil dari Sabang sampai Merauke,” jelas legislator asal daerah pemilihan Malang Raya itu.

Menurut Ahmad Basarah, yang dalam acara itu dianugerahi ‘’Life achievement’’ oleh GM FKPPI untuk dedikasinya selama ini dalam menyokong Pancasila, GM-FKPPI sebagai organisasi yang lahir dari rahim TNI-Polri harus selalu berada di garis terdepan dalam menjaga kokoh dan berdirinya NKRI yang berlandaskan Pancasila.

Landasan juang GM FKPPI sangat jelas untuk mendukung keutuhan NKRI itu, yakni semangat sumpah Pemuda 1928, semangat juang 1945, semangat Sapta Marga, dan semangat Tri Brata.”Tantangan yang kita hadapi hari ini sebenarnya lebih banyak bersifat nonmiliter.

Paling mencolok adalah propaganda ekstrimisme agama dan kampanye paham hidup bebas yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila. Jika hal ini terus dibiarkan, bukan tidak mustahil benteng pertahanan bangsa Indonesia akan jebol. Di sinilah GM-FKPPI perlu merumuskan langkah dan strategi baru yang up to date agar bangsa Indonesia memiliki imunitas kuat melawan penetrasi ideologi-ideologi asing itu,’’ tandas Ketua DPP PDI Perjuangan ini.

Acara peringatakan HUT ke-42 GM FKPPI ini dihadiri secara virtual oleh Asisten Teritorial Panglima TNI, Brigjen Marinir Purnomo, yang mewakili Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, serta para perwira tinggi lain yang mewakili setiap kepala staf TNI dan Kapolri.
Juga hadir Wakil Ketua Umum GM FKPPI Ir. R. Agoes Soerjanto dan Sekjen Ari Garyanida.

Tampil sebagai pembicara antara lain Menkumham sekaligus anggota dewan pertimbangan pusat GM FKPPI, Prof. Yasona H. Laoly, SH., MSc, Ph.D. dan Wamenhan RI Sakti Wahyu Trenggono yang diwakili Staf Ahli Wamenhan.

Komentar