Waka DPD RI Prihatin, Masyarakat Hampir Tak Mengetahui Program Pemerintah Pengamanan Jejaring Ekonomi & Sosial Masa Pandemi Covid-19

Bengkulu, b-Oneindonesia – Dalam agenda reses di Kabupaten Rejang Lebong Rabu (24/02/2021), Wakil Ketua DPD RI menyempatkan diri berkunjung dibeberapa pusat produksi ekonomi kreatif (pengrajin rotan), perkebunan, usaha dagang buah dan para pelaku usaha jasa perhotelan.

“Saya melihat potensi yang luar biasa disini. Banyak sekali produk rumah tangga yang memiliki daya saing tinggi. Jadi kedepan kita bersama akan mendorong bagaimana produk lokal ini bisa masuk ke pasar nasional”, ujarnya.

Selain rengginang ubi, kerupuk tulang ikan tenggiri, marning jagung, madu hitam, terdapat juga cookies yang telah mendapatkan predikat produk UMKM terbaik se Provinsi Bengkulu, dan bahkan menempati nomor lima secara nasional pada tahub 2020.

“Produk-produk ini sungguh luar biasa. Bukan hanya dari kemasan yang telah sangat bagus, tapi juga memiliki rasa yang khas dan sangat lezat. Jadi selain dengan melakukan pemasaran secara konvensional, pemasaran online atau online marketing kini menjadi strategi baru yang cukup efektif. Maka online marketing bisa diandalkan dalam memperkenalkan produk secara luas kepada calon pembeli”, ujarnya.

Wakil Ketua DPD RI tersebut juga memberikan wawasan kepada penggerak industri kreatif disana, ia menyampaikan bahwa modal (finansial) bukan indikator pertama dalam membangun bisnis, tapi justru ilmu pengetahuan yang harus dikuasai. Dan selain itu setiap produk harus memenuhi standar kualitas, kapasitas serta harus mampu memenuhi permintaan secara kontinyu.

Putra asli Bengkulu tersebut juga melihat langsung perkebunan dan mendengar aspirasi dari para petani palawija serta pelaku usaha perhotelan.

Dalam beberapa titik kunjungannya, mantan Wakil Gubernur Provinsi Bengkulu tersebut menemukan fakta bahwa hampir seluruh pelaku usaha di Provinsi Bengkulu sangat minim mendapatkan informasi mengenai program-program pemerintah pusat dalam membangun jejaring ekonomi dan sosial di suasana tekanan Pandemi Covid-19, baik stimulus bantuan ataupun skema subsidi lainnya.

“Ini aneh, masyarakat bawah hampir tidak ada yang tahu tentang subsidi bunga pinjaman KUR, relaksasi pajak, kartu pra kerja maupun program lainnya, padahal pemerintah kita sudah menyiapkan anggaran ratusan triliun untuk membantu masyarakat. Jadi apa kerja pemerintah daerah untuk mensosialisasikan program-program tersebut”, sesalnya.

Sultan B Najamudin pada akhir pernyataannya berharap agar setiap pihak bekerja sama untuk mensosialisasikan seluruh program yang ada bisa terinformasikan secara masif kepada seluruh masyarakat agar kemudian bisa mendatangkan manfaat bagi hajat hidup orang banyak.

Komentar