Potensi Fintech di Indonesia

Fintech menggambarkan teknologi keuangan, sebuah industri yang mencakup segala jenis teknologi dalam layanan keuangan .Fintech sendiri adalah jasa  keuangan melalui perangkat lunak atau teknologi dan memasukkan apa saja dari aplikasi pembayaran seluler/ mobile payment. Di Indonesia sendiri beberapa perusahaan fintech yang sudah memulai bisnisnya seperti Gopay, Doku, Dana, Tcash, dll.

Secara umum sistem fintech menggunakan internet, perangkat seluler, teknologi perangkat lunak, atau layanan cloud untuk melakukan atau terhubung dengan layanan keuangan.  Produk fintech dibuat untuk menghubungkan keuangan konsumen dengan teknologi.Fintech sebagai sebuah alternatif yang mengancam bentuk kegiatan finansial seperti Bank pada umumnya.

Fintech dimungkinkan untuk mengelola dana, pembayaran makanan atau pembayaran lainnya sangat dimudahkan  dengan teknologi ini, setidaknya pembayaran hanya menggunakan telepon genggam dengan sistem scan barcode. Fungsi lain bahwa ini bisa berfungsi sebagai dompet digital sehingga anda tidak perlu lagi membawa dana cash.

Menggutip hasil ASEAN Fintech Census 2018, total investasi fintech yang masuk ke negara ASEAN seperti (Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand dan Vietnam) selama sepuluh bulan pertama 2018 sebesar USD 458 juta. Angka tersebut tumbuh 25% dari tahun sebelumnya yang mencapai USD 366 juta .

Indonesia tercatat sebagai peringkat kedua negara tujuan investasi fintech terbesar di ASEAN. Singapura dan Indonesia mendominasi jumlah pendanaan yang masuk periode yang sama 2018, masing-masing USD 222 juta (48,5%) dan USD 185 juta (40,4%).

Di indonesia sendiri dipastikan  teknologi  ini akan terus berkembang karena memiliki potensi yang besar. Tidak bisa dipungkiri kesempatan pasar fintech Tanah Air terbilang salah satu yang paling memikat.

Komentar