Panglima TNI Andika Perkasa Minta KSAD Dudung Redam Kemarahan Prajurit TNI AD

Jakarta, b-OneindonesiaKepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman mengaku dirinya mendapat pesan dari Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa untuk meredam anggotanya yang marah dengan pernyataan anggota Komisi I DPR Fraksi PDIP Effendi Simbolon. Kemarahan anggota TNI itu dipicu pernyataan Effendi soal TNI seperti gerombolan dan ormas.

“Koordinasi kita SMS-an dengan beliau agar diredam anggota. Oh siap, saya sampaikan demikian. Agar anggota tidak liar untuk menanggapi hal-hal yang terlalu, ya, istilahnya jangan ditanggapi berlebihan,” ujar Dudung Abdurachman dalam keterangannya, Jumat, 16 September 2022.

Dudung mengklaim dirinya juga tidak ada masalah dengan Andika. Ia menyebut komunikasi dengan Panglima TNI terus berjalan sampai saat ini. Pernyataan ini untuk menampik isu yang menyebut ada kerenggangan antara Andika dengan Dudung.

“Kita masih komunikasi. Tidak ada masalah. Nanti dalam waktu dekat saya akan bertemu dengan Panglima,” kata Dudung.

Ucapan TNI seperti gerombolan ini terlontar dalam rapat Komisi I dengan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa pada Senin, 5 September 2022. Effendi Simbolon mempertanyakan ketidakhadiran KSAD Jenderal Dudung Abdurachman di rapat tersebut.

Effendi kemudian mengatakan bahwa ada disharmoni hubungan antara Andika dengan Dudung. Dia bahkan mengatakan sikap TNI melebihi ormas.

“Kami banyak sekali ini temuan-temuan ini, insubordinasi, disharmoni, ketidakpatuhan, ini TNI kayak gerombolan ini, lebih-lebih Ormas jadinya, tidak ada kepatuhan,” kata Effendi dalam rapat tersebut.

Effendi beranggapan jika memang Andika Perkasa dengan Dudung Abdurrachman masih mementingkan ego masing-masing, ia mengusulkan kepada keduanya agar berhenti manggung untuk menjadi Capres dan Cawapres.

Setelah mendapat kecaman atas ucapannya menyebut TNI gerombolan dan ormas, Effendi menyampaikan permohonan maaf. Dia menyebut ucapannya itu tidak bermaksud untuk mendiskreditkan institusi tersebut.

“Sekali lagi, demi Allah, demi Tuhan saya tidak pernah men-judge sebagaimana yang beredar, apalagi saya sendiri juga bagian keluarga besar TNI,” ujar Effendi Simbolon.

Komentar