Ridwan Hisjam Ungkap Rencana Pembangunan Pelabuhan Terbesar Indonesia di Jalur Lintas Selatan Yang Akan Saingi Singapura

Malang,b-oneindonesia- Reses yang dilakukan oleh Ridwan Hisjam bersama beberapa awak media membahas tentang isu-isu nasional yang ada di Tanah Air.Hal itu juga karena politisi dari Partai Golkar tersebut menaungi bidang Energi. Bertempat di kediamannya yakni di Perumahan Permata Jingga Blok AA-9. Ridwan Hisjam melakukan ‘jagongan’ dengan awak media dari pukul 18.30 hingga berakhir 23.30 WIB.

Pembicaraan demi pembicaraan berjalan dengan gayeng karena Ridwan Hisjam menceritakan beberapa isu-isu nasional tentang bidangnya yang saat ini sangat hangat diperbincangkan.

Beberapa yang diperbincangkan antara lain adalah tentang PLN, Pertamina, rencana penggunaan bahan bakar B-30 hingga kawasan Jalur Lintas Selatan (JLS) yang pada masa akan datang akan menjadi pelabuhan terbesar se Indonesia.

“Jadi dengan kegiatan ini saya bisa sharing dengan media, karena Dapil saya juga dari Malang Raya, dan bisa ngobrol seperti ini enak sekali,” kata Ridwan Hisjam.

Yang sangat menarik dan berhubungan dengan Malang, Ridwan Hisjam mengatakan bahwa JLS nantinya akan menjadi pelabuhan terbesar di Indonesia karena lokasinya yang sangat mendukung dan kedalaman lautnya sangat memenuhi.

“Itu sudah lama ada wacana bahwa di kawasan JLS jika pembangunannya berjalan dengan baik akan ada pelabuhan terbesar di Indonesia. Hal itu karena survei yang sudah dilakukan di beberapa pantai selatan seperti di Parang Tritis (Yogjakarta) itu kedalaman lautnya tidak cocok, dan yang cocok itu hanya di Malang, kita harus dukung itu,” ungkap Ridwan Hisjam.

“Kalau JLS jadi, itu kemungkinan akan rame. Bahkan Jalur Utara akan kalah.Singapura (yang punya pelabuhan besar) bahkan bisa kalah, karena jalurnya sangat bagus. Jadi nanti bisa sektor dagang lebih meningkat karena langsung masuk ke Indonesia, bukan lewat Singapura lagi,” imbuhnya.

Sementara itu, ada juga yang menyinggung tentang rencana pembangunan Malang Creative Center (MCC) . Dalam pembahasan tersebut, anggota DPRD Kota Malang Komisi D bidang Pendidikan dan Kesehatan Suryadi menjawab bahwa memang MCC itu akan dibangun guna meningkatkan ekonomi masyarakat karena itu bergerak di bidang ekonomi kreatif. “Anggaran awalnya Rp 185 Miliar, tapi setelah digodok ternyata menjadi Rp. 125 Miliar,” kata Suryadi.

Tertarik dengan pembicaraan tersebut, Ridwan Hisjam pun menambahkan bahwa peningkatan ekonomi di Kota Malang harus digenjot karena menurutnya dengan banyaknya industri tentu akan meningkatkan pendapatan pajak sehingga bisa membantu permasalahan yang sekarang mendera ‘Bhumi Arema’ seperti halnya jalan rusak.

“Saya kasih tahu ya, kalau ada pembangunan itu seharusnya didukung, karena apa? Dengan pembangunan tentu sektor pajak akan meningkat. Bayangkan jika hanya berupa tanah, itu kan PBB nya hanya berapa, nah kalau jadi bangunan kan bisa meningkat, itu bisa membantu yang lain,” ungkapnya.

Terlepas dari permasalahan tersebut, Ridwan Hisjam menitip pesan kepada anggota DPRD Kota Malang agar tidak melakukan kesalahan ketika mengawal pengerjaan apapun itu. Karena ia tidak ingin Kota Malang terjadi lagi penangkapan massal karena korupsi.

“Jadi kalau seperti ini ya harus dikawal sungguh-sungguh,  jangan sampai yang sudah-sudah itu terulang lagi,” ujarnya.

Komentar