Jelang Kongres IV PA GMNI, Tak Ada Deklarasi Dukungan Capres

Bandung, b-Oneindonesia – Persatuan Alumni (PA) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) akan melaksanakan Kongres IV secara hybrid di Trans Luxury Hotel, Kota Bandung pada 6-8 Desember 2021 mendatang.

Ketua DPD PA GMNI Jabar Abdy Yuhana menjelaskan sedianya Kongres IV ini akan dilaksanakan pada 2020 lalu. Namun, karena merebaknya pandemi COVID-19 membuat DPP PA GMNI menunda pelaksanaan kegiatan tersebut selama dua kali.

“Karena mandat tahun 2015, harus selesai lima tahun makanya di Desember ini akan dilaksanakan, dalam Kongres nanti tidak hanya dibahas soal politik saja, tapi kita juga akan menyampaikan apa yang Trisakti dari Bung Karno, yakni berdaulat dalam politik, berdikari dalam ekonomi dan berkepribadian dalam bidang budaya,” ujar Abdy di Gedung Indonesia Menggugat (GIM), Bandung, Senin (29/11/2021).

Kongres IV akan dihadiri oleh 34 perwakilan DPD PA GMNI di berbagai provinsi, dan 258 DPC yang akan mengikuti secara daring dari seluruh Indonesia. Dalam Kongres ini juga akan dibahas mengenai bagaimana Pancasila akan diwujudkan dan penerapannya dalam menjawab tantangan bangsa. Rencananya Ketua Umum PA GMNI Ahmad Basarah juga akan menyampaikan pidato politik soal perkembangan bangsa.

“Tambahannya tentang teknologi dan informasi akan dibahas, jadi ini tidak hanya membahas politik yang akan dihadapi Indonesia pada 2024 mendatang,” ujarnya didampingi Ketua Panitia Nasional Kongres IV Karyono Wibowo dan Sekretaris PA GMNI Jabar Ineu Purwadewi Sundari.

Bandung, kata Abdy, menjadi saksi sejarah perjalanan hidup dan ideologis Bung Karno. Di sinilah, Bung Karno bertemu dengan Ki Marhaen sehingga tercetuslah Marhaenisme yang menjadi akar tumbuhnya ideologi bangsa, Pancasila.

Oleh karena itu, jelang Kongres IV, PA GMNI melakukan napak tilas jejak Soekarno di SMPN 1 Bandung dan melaksanakan bakti sosial di sebuah panti asuhan di Jalan Purnawarman.

“SMP Negeri 1 Bandung tidak terlepas dari rangkaian hidup Bung Karno, setelah lulus ITB, Soekarno mengajar di SMP tersebut, beliau sosok yang perhatian dengan pendidikan yang berkorelasi dengan perkembangan zaman, sedangkan ke panti asuhan untuk membangun rasa solidaritas dan keadilan sosial,” kata Abdy.

“Banyak gagasan dan ide yang masih relevan dengan Bangsa Indonesia, termasuk pledoi di gedung ini dengan nama Indonesia Menggugat, di Bandung beliau banyak menulis soal kehidupan berbangsa dan bernegara, di Bandung ini kami namakan kongres gagasan,” kata Abdy.

Ketua Panitia Nasional Karyono Wibowo menegaskan, Kongres IV PA GMNI ini bukanlah reuni akbar, pasalnya saat kondisi COVID-19 semua kegiatan harus dilakukan sesuai protokol kesehatan. Ia pun menegaskan kembali, bahwa kongres ini pun bukan ajang untuk mendeklarasikan dukungan bagi tokoh yang akan maju ke Pilpres 2024.

“Tidak ada dalam agenda kongres PA GMNI, saya ingin mengatakan tidak ada agenda deklarasi mendukung calon presiden tertentu. Perlu saya sampaikan PA GMNI terdiri dari para alumni yang bergerak dari berbagai profesi dan lintas partai ada Demokrat, Golkar, PDIP, Nasdem, PAN dan partai-partai lain, kita tidak mengagendakan deklarasi dukungan kepada calon manapun,” ujarnya.

Komentar