Sekjen Demokrat Teuku Riefki Harsya Dinilai Mampu Bawa Visi & Misi AHY

Jakarta, b-Oneindonesia – Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyo (AHY) baru saja mengumumkan struktur pengurus Partai Demokrat masa bakti 2020-2025 yang terdiri dari pengurus pleno yang seluruhnya berjumlah 200 orang.

Ketua Kominfo PA GMNI, JF Sayuti menyatakan, manariknya dari kepengurusan itu munculnya duet maut Teuku Riefki Harsya sebagai Sekjen dan Andi Arif sebagai Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) partai. “Kelihaian kedua sosok ini seperti kita melihat duet Ronaldo-Messi dalam satu tim sepak bola yang sama,” ujarnya Kamis (16/4/2020).

Sayuti menganggap, loyalitas dan kapabilitas keduanya dirasa mampu dengan mudah memanivestasikan visi-misi AHY dalam menakhodai partai berlambang Bintang Mercy. Terlebih, Teuku Riefki ini dikenal sosok yang santun dan bijaksana sama seperti Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Menurutnya, struktur pilihan AHY memperlihatkan bahwa bagaimana sebuah partai politik di era demokrasi liberal saat ini harus mampu secara tepat menyeimbangkan antara kapasitas kader, militansi dan loyalitas terhadap partai.

“Saya melihat Demokrat akan menjadi partai yang diminati kalangan muda mengingat kepengurusannya ikut didominasi oleh anak muda. Hal demikian seiring berjalan dengan fokus AHY terkait bonus demografi kita,” ujarnya.

Di sisi lain, mantan pengurus Harian DPP Demokrat ini menilai, pengalaman menjadi pendobrak dan pembaharu sebagai aktivis anti Orde Baru membuat strategi pemenangan Partai Demokrat ke depan banyak pola di bawah komando Andi Arief selaku Bappilu. Ditambah AHY pernah menduduki posisi tersebut yang kini menjadi ketua umum, sehingga tujuan memenangkan partai akan lebih mudah tercapai.

Menurut dia, dengan komposisi kepengurusan yang demikian AHY berpeluang besar mengembalikan Partai Demokrat sebagai the ruling party. Kuncinya ada di keberpihakan terhadap isu-isu kerakyatan. “Selebihnya biarkan rakyat yang menilai lalu menentukan sikap. Selamat bekerja semoga politik demokrat kedepan bermanfaat bagi rakyat banyak,” ujarnya.

Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono mengumumkan jajaran pengurus inti periode 2020-2025. Nah, AHY memilih Teuku Riefky Harsya sebagai Sekjen atau Sekretaris Jenderal untuk masa bakti lima tahun kepengurusan.

Dalam mengisi pengurus inti Partai Demokrat, AHY memilih kader lama yang telah bergabung di partai besutan SBY tersebut.Teuku bukan orang baru di Partai Demokrat. AHY mengungkapkan Teuku Riefky telah bergabung ke partai berlambang bintang mercy itu sejak 2001 sebagai relawan dan kemudian masuk menjadi anggota partai setahun berikutnya.

AHY mengatakan, Teuku Riefky memulai karier kepengurusan sebagai Wakil Ketua DPC Demokrat Jakarta Pusat. Pada 2005, Teuku Riefky menjadi anggota DPR, menjadi pengganti antarwaktu (PAW) menggantikkan almarhum Rusli Ramly. Dia menjadi anggota DPR hingga saat ini. Jadi pria berdarah Aceh itu sudah menjadi anggota parlemen selama 4 periode.
Teuku Riefky saat ini menjadi pimpinan di Komisi I yang membidangi pertahanan, komunikasi, intelijen dan luar negeri.

Di kepengurusan DPP Demokrat periode 2015-2020, Riefky menjadi wakil sekretaris jenderal. Teuku Riefky menjadi Wakil Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Demokrat pada periode 2018-2019.

Profil pria kelahiran 28 Juni 1972 dalam dunia politik setidaknya menurun dari ayahnya, Teuku Syahrul Mudadalamadalah yang merupakkan pengusaha yang juga politikus Partai Golkar.

Sekolah militer di Amerika serikat

Pada masa mudanya usia 20 tahun-an, Teuku Riefky mengenyam pendidikan Akademi Militer Vermont Norwich University, Amerika Serikat pada awal 1990-an. Teuku Riefky mengenyam pendidikan akademi militer di kampus itu selama 4 tahun.

Pada masa itu, 25 pemuda Indonesia menuntut ilmu di sekolah akademi militer tersebut. Selain Teuku Riefky, beberapa yang pernah mengenyam di pendidikan militer itu adalah, Wishnutama yang kini menjadi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Ketua Umum PKPI Diaz Hendropriyono, KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa, Wakil Ketua Umum Gerindra, Sugiono dan lainnya.

Di Amerika Serikat, Teuku Riefky menamatkkan studi S1-nya di Norwich University US bidang studi komunikasi massa. Kemudian melanjutkkan studi S2-nya di Universitas Indonesia untukk jurusan S2 Teknik Kimia. Kini Teuku Riefky sedang menempuh studi doktor di Institut Pertanian Bogor.

Darah militer dari kakek

Mengenai pengalaman militernya, Teuku Riefky meneruskan apa yang dilakukan kakeknya, Teuku Abdul Hamid Azwar.
Kaker dari jalur ibu itu merupakan perjuang di bidang strategi militer dan penyediaan logistik di masa perjuangan melawan penjajah.

Pada zaman penjajahan Jepang, kakek Teuku Riefky sempat mau bergabaung dengan pasukan Jepang. Namun istrinya, Cut Nyak Manyak keumala Putri melarangnya.
Kemudian kakek Teuku Riefky itu menjelaskan alasan bergabung pada pasukan Jepang adalah untukk memelajari stategi militer musuh dari dalam.

Dalam buku catatan sejarah ‘Peranan Teuku Hamid Azwar sebagai pejuang, kakek Teuku Riefky itu berperan dalam mempertahankan proklamasi kemerdekaan di Aceh. Teuku Hamid Azwar merupakan inisiator Angkatan Pemuda Indonesia (API) yang merupakan cikal bakal TNI di Aceh. Melalu API tersebut, Teuku Hamid bisa menghancurkan satu batalyon tentara Jepang.

Pengusaha ke politik

Dikutip dari laman Wikidpr, Jumat 17 April 2020, latar belakang Teuku sebelum terjun ke dunia politik adalah sebagai komisaris di Tharek Habibie Communication dari 2001-2002. Lalu 2003-2005, ia menjabat sebagai Direktur Utama di Grand Kemang Recapital Investment Group.

Pada 2005, Teuku Riefky menjadi Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri di Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) dan pada 2015, Teuku juga menjabat sebagai Ketua DPP Partai Demokrat Departemen ESDM.

Beberapa penghargaan pernah diberikan kepada Teuku di antaranya, Piagam Penghargaan sebagai Anggota Pansus RUU tentang Penataan Tata Ruang dari DPR-RI dan Piagam Penghargaan Bungong Jaroe sebagai Anggota Pansus RUU tentang Pemerintahan Aceh dari Pemerintah Aceh pada 2006.

Teuku Riefky berhasil terpilih kembali menjadi Anggota DPR Periode 2019-2024 melalui Partai Demokrat setelah memperoleh 128.906 suara dari dapil Aceh 1 yang meliputi Kota Banda Aceh, Kota Sabang, Kota Subulussalam, Aceh Selatan, Aceh Tenggara, Aceh Barat, Aceh Barat Daya, Aceh Besar, Aceh Singkil, Aceh Jaya, Pidie, Pidie Jaya, Simeulue, Gayo, Lues, dan Nagan Raya.

Pada periode 2019-2024, Teuku diberikan tugas untuk menjadi Pimpinan Komisi 1 DPR yang membidangi Pertahanan, Intelijen, Luar Negeri, Komunikasi dan Informatika.

Komentar