Saatnya Kebijakan Negara Merepresentasi Harapan Kaum Milenial

Jakarta, b-Oneindonesia – DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat Bramantyo Suwondo melihat pemuda dan pemudi Indonesia yang merupakan kalangan milenial banyak berkecimpung di dunia politik, baik di organisasi kemasyarakatan maupun di partai politik dan maju sebagai calon legislatif (caleg).
Pemilih dari kalangan muda, juga lebih banyak mendominasi dalam beberapa kali Pemilu terakhir

“Mestinya, dengan banyaknya muda-mudi Indonesia, kebijakan maupun Undang-Undang yang dihasilkan seharusnya merepresentasikan harapan-harapan generasi milenial, ” kata Bramantyo, Sabtu (30/10/2021).

Bramantyo menambahkan di periode 2019-2024 ini mencatatkan banyak sekali anak muda berusia 20-40 tahun masuk menjadi anggota legislatif. Masuknya anak muda ini berikan warna dan pandangan lebih holistik lagi dalam berbagai pembahasan atas isu-isu yang berlangsung di DPR RI.

“Seperti misalnya di Komisi X DPR, membahas tentang Rancangan Sistem Keolahragaan Nasional, isu-isu pendidikan dan berbagai kebijakan lainnya, ” katanya.

Ditegaskan Bramantyo, dengan hadirnya anggota parlemen yang muda-muda ini, bisa memberikan perspektif, pandangan dan juga representasi dari generasi milenial.

“Semoga segala kebijakan atau pun juga undang-undang yang didorong oleh pemerintah dan DPR RI bisa merepresentasikan harapan-harapan dari generasi milenial dan generasi saat ini,” ujar Bramantyo.

Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah, Sunanto menekankan untuk menjadikan generasi muda yang sesuai harapan rakyat maka sikap negarawan sudah harus dipupuk.

“Celakanya banyak juga anggota DPR, politisi, dan pejabat muda justru tertangkap KPK. Ini tentu yang membuat skeptis generasi muda saat ini,” kata Sunanto.

Kendati demikian, Sunanto tetap optimis proses politik ke depan akan lebih baik jika ada keteladanan para elit dan harapannya pada 2045 dapat bonus demografi menuju Indonesia emas.

“Tapi, kalau sudah 76 tahun merdeka ini masih berpolemik soal ideologi negara, lalu kapan majunya bangsa ini?,” kata Sunanto mempertanyakan.

Komentar