Jakarta, b-Oneindonesia – Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta menyebut terdapat 137 orang dinyatakan positif virus Corona (COVID-19) berdasarkan hasil pemeriksaan di Pasar Jakarta. Ketua Fraksi Golkar DPRD DKI Basri Baco menilai jumlah tersebut bukan hal aneh.
“Bukan hal aneh, karena pasar memang sejak awal pandemi tidak pernah tutup dan tidak ada protokol kesehatan sejak awal di pasar. Kalau semua pasar di-swab pedagangnya, pasti ada yang positif tadi tanpa gejala,” kata Basri.
Basri mengatakan banyaknya kasus positif yang ditemukan tidak masalah. Namun, menurutnya, pengawasan dan penyadaran terhadap masyarakat lah yang masih kurang.
“Makin banyak yang ketahuan positif tidak apa-apa, agar bisa dilokalisir dan ada upaya tindakan, dari pada banyak yang positif tapi kita tidak tahu. Sekali lagi pengawasan dan penyadaran kita terhadap masyarakat yang masih kurang terus,” kata Basri.
Basri meminta masyarakat yang mengunjungi pasar tetap menggunakan masker dan mencuci tangan. Bahkan transaksi di pasar juga diminta dilakukan tanpa uang kembalian.
“Dari awal semua yang masuk pasar wajib pake masker dan cuci tangan serta jangan pake kembalian dalam belanja,” ujar Basri.
Dia menuturkan Pemprov dan Dinas Kesehatan (Dinkes) juga perlu mewaspadai ledakan COVID. Tak hanya itu, masyarakat diminta tetap mengikuti aturan yang berlaku.
“Hati-hati ledakan COVID dalam masa transisi atau new normal ini. Pemda dan Dinkes harus siap untuk situasi terburuk,” tuturnya.
“Masyarakat jangan anggap enteng dan harus siap ditindak kalau masih bandel dan tidak mau diatur oleh pemerintah,”
Diketahui, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Provinsi DKI Jakarta Widyastuti mengungkapkan pihaknya telah melakukan tes untuk melacak penyebaran virus Corona di 18 pasar di Jakarta. Dari total seribu lebih yang diperiksa, 137 orang dinyatakan positif dan paling banyak berada di pasar induk Kramat Jati, Jakarta Timur.
“Ini kita petakan dari kemarin pada saat PSBB transisi, kita masukin ke 18 pasar yang kita periksa ada 1.168 orang dan ternyata positif 137. Di pasar tersebut dan itu sudah dilakukan intervensi, evakuasi, untuk dilokalisir, diisolasi ke Wisma Atlet,” kata Widyastuti saat rapat kerja dengan Komisi E DPRD Jakarta, di Gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Kamis (18/6).
Untuk mencegah penyebaran Corona, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akan menerapkan prinsip ganjil-genap terhadap kios-kios pedagang. Kebijakan ini diambil demi keselamatan warga, khususnya pedagang dan pembeli di pasar.
“Harus ganjil-genap karena memang kapasitasnya kan cuma boleh 50%, ini demi keselamatan pedagang juga. Jadi bukan semata mata ganjil-genap, ini masalah keselamatan pedagang dan pembeli,” ujar Anies kepada wartawan di Stasiun Terpadu Sudirman, Jakarta Pusat, Rabu (17/6).