Selama Masa Work from Home (WFH) Menpan RB Utamakan ASN Kuasai IT & Kurangi ASN tak Produktif

Jakarta, b-Oneindonesia – Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi berencana melakukan pengurangan jumlah aparatur sipil negara (ASN) atau pegawai negeri sipil (PNS) yang dinilai tidak produktif di era new-normal pasca-Indonesia pandemic Covid-19. Kedepan pemerintah akan mengutamakan ASN yang menguasai teknologi informasi (IT).

Menurut Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Tjahjo Kumolo, ASN yang masuk kategori kelompok produktif selama masa work from home (WFH) ternyata kelebihan beban (overload) karena kelompok ini harus mengerjakan tugas oleh yang tidak bisa diselesaikan oleh kelompok tidak produktif.
“Perlu strategi untuk mengurangi yang tidak produktif ini secara bermartabat,” kata Tjahjo dalam keterangan resmi, yang dikutip Sabtu (20/6/2020).

Pemerintah saat ini, kata Tjahyo, justru mempunyai banyak tenaga kerja yang sebetulnya tidak dibutuhkan dan kekurangan tenaga yang dibutuhkan.
“Too many, but not enough. Perlu perubahan drastis dalam format kebutuhan kompetensi untuk rekrutmen ke depan,” kata Tjahyo.

Kini pihaknya telah melakukan berkoordinasi dengan Badan Kepegawaian Negara (BKN) untuk merumuskan ulang sistem manajemen sumber daya manusia (SDM) sesuai kebutuhan era new normal. Nantinya, pemerintah akan menyusun perubahan formasi kebutuhan PNS.
“Jika komposisi dan kompetensi sudah akurat dan jumlah total ASN sudah tepat, maka remunerasinya juga akan bisa meningkat signifikan,” katanya.

Sambil menunggu perubahan sesuai era new normal, saat ini pihaknya fokus memperbaiki kinerja PNS mulai dari tahapan rekrutmen, dengan proses dilakukan menggunakan sistem digital.
“Pemerintah akan mendapatkan SDM terpilih yang akan menggerakkan sistem pemerintahan Indonesia, mereka yang terpilih dengan sistem ini, diharapkan bisa menjadi Smart ASN,”.

Tjahyo menargetkan pemerintah pada 2024 mendapatkan smart ASN yang memenuhi kriteria, antara lain integritas, nasionalisme, profesionalisme, berwawasan global, menguasai teknologi informasi, menguasai bahasa asing, memiliki jiwa hospitality, memiliki jiwa wiraswasta, dan memiliki jaringan yang luas.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *