Sinergi Pemerintah dan Masyarakat Selamatkan Penyu Lekang di Pesisir Pantai Saba

Bali b-oneindonesia-Balai KSDA Bali dengan Kelompok Pelestari Penyu (KPP) Saba Asri menyelamatkan 100 sarang penyu dan berhasil menetaskan kurang lebih 10.000 ekor anakan penyu (tukik) tahun ini. Kerjasama dalam konservasi ini secara resmi dilakukan sejak tahun 2017 ditandai dengan disusunnya Perjanjian Kerjasama Kemitraan antara Balai KSDA Bali dengan KPP Saba Asri Nomor PKS.02/BKSDA.Bl-1/LKP/2017 tentang Konservasi Penyu melalui Relokasi Sarang Penyu. Hasil dari kerjasama ini adalah pada musim peneluran penyu setiap tahunnya mengalami peningkatan. Begitupun jumlah telur dan tukik yang berhasil dilepasliarkan juga mengalami peningkatan.

KPP Saba Asri adalah sebuah kelompok masyarakat di Pantai Saba merupakan kelompok masyarakat nelayan yang berinisiatif mandiri dan peduli terhadap upaya konservasi penyu di sekitar Pantai Saba. Banyaknya gangguan terhadap penyu maupun telurnya melatabelakangi upaya kelompok ini untuk mulai merintis penyelamatan sarang-sarang telur penyu yang mendarat di sekitar Pantai Saba.

Kepala Balai KSDA Bali, R. Agus Budi Santosa, mengatakan bahwa pada tahun 2010, Resort KSDA Gianyar, Seksi Konservasi Wilayah II, Balai KSDA Bali bersama kelompok nelayan telah memulai survey lapangan yang dilanjutkan dengan pembinaan kelompok nelayan, penyuluhan serta sosialisasi terhadap masyarakat sekitar Pantai Saba.

“Berlandaskan kepedulian akan keberlangsungan kehidupan penyu, kami mulai merintis dengan membuat bak penetasan telur semi alami untuk menampung telur – telur yang dipindahkan dari sarang alaminya. Selanjutnya, kami membuat bak penampungan sementara untuk tukik yang baru menetas,” ujar Agus Budi.

Upaya pelestarian ini seiring berjalannya waktu mendapat perhatian dan dukungan berupa bantuan yang berasal dari Bupati Gianyar, Yayasan Gapper, Indonesia Power, Bali Zoo, Yayasan LAN IN, Bendesa Adat Saba, Perbekel Saba dan lain – lain. Kehadiran pihak-pihak yang mendukung ini membuat fasilitas yang ada terbangun lebih permanen. Kegiatan pelepasliaran ini memberikan pelajaran kepada masyarakat tentang pelestarian jenis – jenis satwa khususnya penyu yang dilindungi dan upaya – upaya konservasi yang terus dilakukan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *