Jakarta – b-oneindonesia- Presiden Jokowi melantik Jenderal Idham Aziz sebagai Kapolri di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (01/11/2019). Legislatif DPR RI dapil Aceh, Teuku Riefky Harsya menilai positif penunjukan jenderal polisi bintang empat itu sebagai Kapolri di Kabinet Indonesia Maju. Dikatakannya, Idham Aziz memiliki track record bagus sebagai perwira tinggi Polri. Dahulu sang jenderal mendapat pangkat istimewa pada masa Presiden SBY, bersama dengan eks Kapolri Tito Karnavian.
“Rekam jejak Idham Aziz sudah terpantau sejak masa SBY. Bukan hanya baik, tapi dia memiliki track record luar biasa,” katanya, Jumat (01/11/19). “Kita harap ke depan, Idham Aziz bisa memimpin Polri menjadi semakin profesional, terutama dalam menjaga keamanan dan independensi aparat dalam menjalankan tugasnya,” kata Wakil Ketua Komisi I DPR RI itu.
Sebagai Kapolri baru, ujar Riefky, Idham Aziz akan menghadapi dua isu besar ke depannya. Pertama, agenda politik nasional yaitu pada Pilkada Serentak 2020. Aparat diharapkan dapat melaksanakan tupoksinya dengan baik, benar-benar profesional, independen, dan tidak terjebak dalam kontestasi antar calon peserta Pilkada.
Kedua, kata dia, soal isu radikalisme, kalau muncul oknum radikalisme, harus ditangani secara proporsional. Jangan sampai dalam mendefinisikan radikalisme itu menyinggung umat muslim atau umat beragama lainnya. “Kita juga berharap jangan sampai polri terjebak dengan definisi radikalisme,” ujarnya.
Riefky berharap, Polri dalam menyikapi tindakan radikalisme ke depan harus proporsional dan tidak terjebak dengan kepentingan politik.