Jakarta, b-Oneindonesia – Ketua MPR RI sekaligus Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo memaparkan hasil Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) IMI 2022 yang dilakukan Komisi A (Organisasi), Komisi B (Olahraga Mobil), Komisi C (Olahraga Sepeda Motor) dan Komisi D (Mobilitas dan Event Internasional). Beberapa hasil pembahasan di Komisi B antara lain, untuk Balap Motor, akan kembali diselenggarakan Kejuaraan Nasional Motoprix 2022, terdiri dari Regional A 4 putaran, Regional B 4 putaran, Regional C 4 putaran, Regional D 4 putaran, dan Grand Final 1 putaran.
“Ditambah Kejuaraan Nasional IMC Oneprix 2022 yang dilakukan sebanyak 5 putaran dan dilaksanakan oleh Promotor Nasional (Pronas). Peserta Kejurnas IMC Oneprix 2022 untuk masing-masing kelas/kategori antara lain 12 besar peringkat IMC Oneprix 2021, 12 besar peringkat Motoprix Piala Presiden RI 2021, dan 6 peserta ditentukan oleh OMM. Serta akan ada juga event Indonesia Motorsport Series (IMS 2022) dan Nusantara Series 2022, dengan jumlah putaran yang masih akan ditentukan dan dilaksanakan oleh Pronas,” ujar Bamsoet yang didampingi Sekjen IMI Pusat Ahmad Sahroni dan para wakil Ketua Umum usai menutup Rakornis IMI 2022 yang diikuti secara daring dan luring oleh pengurus IMI Pusat dan 34 Provinsi, di Kantor IMI Pusat, di Kawasan GBK Senayan, Jakarta, Sabtu (15/1/22).
Bamsoet menambahkan, selain level Kejurnas, akan ada juga kejuaraan Balap Motor setingkat nasional/club event yang berada dibawah pengawasan IMI Pusat. Antara lain Sumatra Cup Prix, Yamaha Cup Race, Yamaha Sunday Race, serta Honda Dream Cup.
“Sementara untuk Kejurnas Dragbike yang dilaksanakan IMI Provinsi terdiri dari Regional 1 sebanyak 6 putaran, Regional 2 sebanyak 3 putaran, Regional 3 sebanyak 3 putaran, Regional 5 & 6 sebanyak 7 putaran, dan Grand Final sebanyak 1 putaran. Kejuaraan setingkat nasional/klub event Drag Bike yang berada dibawah pengawasan IMI Pusat antara lain Sumatera Drag Bike Championship,” tandas Bamsoet.
Lanjut Bamsoet menjelaskan, untuk Kejurnas Motocross 2022, akan dilakukan sebanyak 5 putaran dan dilaksanakan oleh Pronas atau IMI Provinsi. Sedangkan untuk Kejurnas Grasstrack 2022, diselenggarakan oleh IMI Provinsi, terdiri dari Regional 1A sebanyak 5 putaran, Regional 1B sebanyak 3 putaran, Regional 2 sebanyak 3 putaran, Regional 4 sebanyak 4 putaran, dan Regional 5 sebanyak 6 putaran, serta Grand Final sebanyak 1 putaran.
“Sementara hasil pembahasan di Komisi D Mobilitas, antara lain akan menyiapkan acara pemberian vaksin booster Covid-19 gratis kepada para pembalap dan official team balap, hingga ke berbagai kalangan masyarakat lainnya. Hal penting lainnya, Komisi Modifikasi akan segera menjadi mitra kerja Kementerian Perhubungan dalam membantu penyusunan Rancangan Undang-Undang Modifikasi Mobil, Rancangan Undang-Undang Konversi Kendaraan ke Listrik, yang diharapkan akhir tahun 2022 kedua RUU tersebut telah selesai,” jelas Bamsoet.
Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Keamanan dan Pertahanan KADIN Indonesia ini menerangkan, IMI Mobilitas juga sedang berkoordinasi dengan Bea & Cukai untuk program import khusus kendaraan balap maupun sparepart dalam meningkatkan prestasi para atlet balap. Serta menyelenggarakan program Road Safety for Community, bekerjasama dengan Korlantas, PMI dan Dinas Perhubungan, yang rencananya dilaksanakan mulai awal semester 1 tahun 2022.
IMI Mobilitas juga sedang mempersiapkan Jelajah Mobil Listrik (Green Rute) dari Surabaya ke Bali. Selain mengkampanyekan percepatan migrasi kendaraan dari berbahan bakar minyak ke bermotor listrik, juga untuk melaksanakan berbagai kegiatan bakti sosial. Antara lain memberikan sumbangan dengan total 1 ton beras untuk para penjaga/karyawan Taman Nasional yang akan dilalui oleh rute Jelajah Mobil Listrik (Green Rute) dari Surabaya ke Bali.
“Untuk Event Internasional, selain akan menyukseskan berbagai event bergengsi seperti MotoGP dan Formula E yang sudah terjadwal, IMI juga akan berkonsentrasi menyiapkan MiniGP dan MXGP. Khusus untuk MiniGP yang merupakan kejuaraan balap motor dunia yang diikuti pembalap muda usia 10 hingga 14 tahun, sangat bermanfaat sebagai ajang pencarian bakat pembalap muda Indonesia untuk bisa berlaga dalam ajang MotoGP,” ujar Bamsoet.