Bandarlampung, b-Oneindonesia – Direktur Bela Negara Ditjen Pothan Kementerian Pertahanan Brigjen TNI DR Jubei Levianto mengatakan ” Bela Negara bukan wajib militer, karena bukan punya TNI maupun Polri, namun belanegara merupakan kewajiban seluruh warga Negara, dan ini sudah tertuang dalam UUD 1945″ ujarnya.
Pernyataan tersebut disampaikannya saat memberikan sambutan pada kegiatan Sosialisasi Bela Negara yang digelar di bandar Lampung, Selasa, (22/02/22).
Brigjen TNI DR. Jubei Levianto menegaskan , tidak ada alasan sebagai generasi penerus tidak melaksanakan bela negara. Kita bersyukur telah memiliki regulasi bela Negara dengan lengkap, mulai dari undang-undang nomor 23 tahun 2019 tentang pengelolan sumberdaya nasional pertahanan negara, ada peraturan Presiden tentang PKBN dan lainnya.
“Jadi kalau ditanya apa kewajiban saya sebagai seorang dokter dalam bela Negara, adalah menjalankan pekerjaan dokter dengan baik sesuai dengan kode etik kedokteran , sebagai seorang santri, tokoh agama juga biasa menjadi ulama juga menjalankan kegiatan sebagai ulama dengan baik,” tuturnya.
Karena itu, Brigjen TNI Jubei menegaskan bela negara sangat mudah dilaksanakan, namun bela negara itu bukan banyak gaya, namun banyak karya untuk kepentingan masyarakat banyak.
Usai memberi sambutan pada kesempatan ini, Direktur Bela Negara Ditjen Pothan Kementerian Pertahanan RI Brigjen TNI. Jubei Levianto, di dampingi Kolonel Amiruddin Laupe, Kasubdit Lingkim memberikan plakat penghargaan kepada Pemerintah Provinsi Lampung.
Plakat diterima Kepala Biro Kesbangpol Provinsi Lampung Muhammad Firsada, dan disaksikan sejumlah undangan.
Sementara Wakil Gubernur Lampung, Chusnunia, saat membuka Sosialisasi Kesadaran Bela Negara ini mengatakan ” Bela Negara merupakan tanggung jawab seluruh komponen bangsa Indonesia. Sebab Bela Negara merupakan hak dan kewajiban setiap warga negara”.
Lebih lanjut Wakil Gubernur Lampung ini menegaskan bahwa ” Bela Negara, bukan hanya angkat senjata, melakukan sesuatu yang baik untuk bangsa dan negara adalah juga merupakan wujud bela negara. “ Jadilah contoh (role models) pelaku aksi bela negara,” ujarnya.
Menurutnya, strategi pertahanan Negara Indonesia menggunakan strategi pertahanan yang bersifat semesta yang melibatkan seluruh negara, wilayah, dan sumber daya nasional lainnya.
Disamping itu, melihat perkembangan dalam perjalanan kehidupan berbangsa dan bernegara, rasanya cukup berat beban negara dalam menghadapi berbagai persoalan baik menyangkut bidang politik, ekonomi maupun aspek sosial lain.
Karena itu, Wagub Chusnunia Chalim mengajak peserta sosialisasi untuk benar-benar dapat menumbuh kembangkan semangat kebangsaan, meningkatkan pengetahuan serta memberikan kontribusi bagi kemajuan bangsa, terutama dalam menggelorakan semangat kebangsaan kepada masyarakat.
Kegiatan Sosialisasi ini juga dihadiri Ketua DPRD Lampung Mingrum Gumay,SH,MH , Danrem 043 Garuda Hitam, Polda Lampung dan sejumlah Forkopimda Provinsi Lampung.
Peserta Sosialisasi nampak antusias mendengarkan paparan Bela Negara yang disampaikan oleh Narasumber yang sangat kompeten dibidang Pertahanan dan Keamanan negara ini. Kami berharap setelah mengikuti Sosialisasi maka para peserta dapat mengaktualisasikan Nilai Bela Negara dilingkungannya masing-masing, Kata Brigjen TNI DR. Jubei Levianto