Bandung, b-Oneindonesia – Perselisihan terjadi di Lapas Sukamiskin antara Setya Novanto dengan Nurhadi eks Sekretaris Mahkamah Agung (MA). Dikabarkan pertikaian terjadi perkara ‘kulonuwon’ penghuni lama dengan penghuni baru di Lapas Sukamiskin.
Jadi perselisihan itu karena masalah kultur budaya dalam tahanan. Menolak ‘kulonuwon’ dengan Setya Novanto, akhirnya Nurhadi mendapatkan masalah.
Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Sukamiskin, Bandung, Elly Yuzar menjelaskan, Nurhadi merupakan penghuni baru di Lapas Sukamiskin.
Sementara Setnov, dianggap sebagai salah satu sosok yang disegani karena penghuni lama.
Biasanya, kata Elly, ada budaya para penghuni baru yang diwajibkan untuk ‘kulonuwun’ atau permisi ke narapidana yang sudah lama, salah satunya Setnov.
“Bagi orang-orang yang baru masuk, mereka kan cari pergaulan di dalam, siapa yang harus ditemui, sungkem sana, sungkem sini, kan begitu. Kulonuwun lah begitu. Jadi Pak Nurhadi itu kulonuwun lah. Seperti orang-orang yang lain,” ujar Elly, Kamis (3/3/2022).
Dikabarkan Papa Setnov saat ini menjadi kepala geng di dalam sel, dengan memiliki banyak pengikut dibelakangnya. Siapa saja bagi penghuni baru Lapas Sukamiskin, diwajibkan sungkem dengan Setya Novanto.
“Pak Nurhadi ini berbeda dengan yang lain. Sehingga ada yang menggesek-gesekkan atau ngomporin, ‘orang baru tidak hormat, tidak sopan’ kan gitu. ‘Sama ketua masa begitu-begitu saja’,” beber Elly.
Biasanya, kata Elly, penghuni baru di Lapas Sukamiskin memang kerap cium tangan ke Setnov. Hal itu dianggap lumrah. Budaya itu tercipta dari para narapidana yang ada di Lapas Sukamiskin. Elly mafhum akan budaya itu selama tidak terjadi perselisihan.