Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto berbicara dengan ajudannya pada sesi pleno kedua International Institute for Strategic Studies (IISS) Shangri-La Dialogue 2022 di Singapura.
Jakarta, b-Oneindonesia – Elektabilitas atau tingkat keterpilihan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto pada Pilpres beberapa kali kerap menempati posisi teratas atau tiga besar dari beberapa hasil lembaga survei.
Termasuk survei terakhir yang dilakukan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA. Dalam hasil survei LSI Denny JA, Prabowo Subianto memperoleh suara 28,9 persen.
Unggul atas elektabilitas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Namun berdasarkan temuan LSI Denny JA, elektabilitas Prabowo tersebut menurun jika dibandingkan saat dirinya maju sebagai Capres di tahun 2019.
Peneliti LSI Denny JA Ardian Sofa mengatakan pada Pilpres 2019 silam, jumlah perolehan suara Prabowo Subianto mencapai 44,59 persen sedangkan dalam surveinya saat ini hanya 28,9 persen.
“Sehingga kita membuat catatan untuk Prabowo sungguhpun pak Prabowo kini tertinggi, tapi elektabilitasnya sudah jauh berkurang dibandingkan dukungan pilpres 2019,” ucap Ardian saat menyampaikan hasil surveinya secara daring, Selasa (14/6/2022).
Kendati begitu, Prabowo memiliki keunggulan lain yakni pada tingkat keterkenalannya di publik.
Dalam hasil survei LSI Denny JA, Ardian mengatakan Menteri Pertahanan RI itu hampir mendapatkan angka maksimal pada tingkat keterkenalan.
“Sejauh ini angka pengenalan Pak Prabowo sudah di angka hampir maksimal sudah di 95,9 persen,” beber Ardian.
Sedangkan pada tingkat kesukaan, Prabowo mendapat angka relatif tinggi yakni 76,4 persen, kemudian elektabilitasnya di angka 28,9 persen.
Ketiga faktor tersebut yang menurut Ardian menjadikan mantan Pangkostrad itu kerap menempati posisi teratas sebagai capres di berbagai lembaga survei.
“Ini juga menjawab mengapa Pak Prabowo masih unggul dibandingkan bakal calon presiden yang lain, karena secara pengenalan baik, tingkat kesukaan juga oke hingga elektabilitas juga paling tinggi,” tukasnya.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menempati posisi teratas sebagai bakal calon presiden (capres) 2024 mendatang versi hasil survei dari Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA.
Dalam hasil survei yang dikeluarkan pada Selasa (14/6/2022) tersebut, Prabowo unggul pada simulasi pemilihan Capres 10 nama.
Peneliti LSI Denny JA, Ardian Sofa mengatakan, dalam hasil temuan pihaknya, Prabowo mendapati perolehan suara tertinggi melampaui Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
“Ada 10 capres yang Kita uji mulai dari Pak Prabowo sampai dengan Pak Moeldoko dan ini adalah hasilnya, dan Prabowo Subianto ini masih menjadi yang terunggul di angka 28,9 persen,” kata Ardian saat menyampaikan hasil surveinya secara daring, Selasa (14/6/2022).
Selanjutnya pada urutan kedua, ditempati oleh Ganjar Pranowo dengan selisih angka sekitar 5 persen dengan Prabowo.
Sementara di posisi ketiga, ada nama Anies Baswedan dengan perolehan suara 14,6 persen.
“Di urutan kedua ada Pak Ganjar 23,5 persen terpaut sekitar 5,4 persen dengan urutan yang pertama. Selanjutnya ada Pak Anies Baswedan 14,6 persen,” tutur Ardian.
Serta ada beberapa nama figur lain yang berada di urutan 4 sampai 10 dengan perolehan suara di bawah 7 persen.
Mereka adalah Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan perolehan 6,1 persen suara, Sandiaga Uno 5,3 persen suara, Airlangga Hartarto (4,5 persen).
Selanjutnya, Ketua DPR RI Puan Maharani (2,0 persen), ada juga nama Menteri Sosial RI Tri Rismaharini (1,6 persen), Menteri BUMN Erick Thohir dengan perolehan suara 1,5 persen dan terakhir Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko dengan perolehan 0,1 persen.
Dari hasil tersebut, Ardian mengatakan, ada tiga figur pejabat yang digadang akan maju dan diusung sebagai capres karena tingginya elektabilitas mereka di masyarakat.
Ketiganya yakni Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan akan bersanding dengan dua calon lain yang memilki tiket dari partai yakni Puan Maharani dari PDIP dan Airlangga Hartarto dari Partai Golkar bersama Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).
“Sehingga tadi kita lihat bahwa ada 5 calon divisi utama untuk Capres atau Cawapres di 2024 nanti. Prabowo Ganjar kemudian juga Anies Baswedan,” tukas Ardian.
Sebagai informasi, survei yang dilakukan oleh LSI Denny JA ini dilakukan dalam rentang waktu 14 Mei hingga 7 Juni 2022 dengan melibatkan 1.200 responden.
Adapun metode yang dilakukan yakni menerapkan wawancara tatap muka kepada responden dengan dilengkapi riset kualitatif serta terdapat margin of error (MoE) kurang lebih 2,9 persen.