Jakarta, b-oneindonesia – Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengajak para pelajar Indonesia di setiap tingkatan, dari mulai pendidikan menengah, atas, hingga tinggi, tak alergi dengan politik. Memahami politik sejak dini sangat penting, sehingga generasi muda bangsa tak gagap menghadapi berbagai situasi bangsa yang dinamis dan tak mudah di provokasi oleh segelintir orang yang menginginkan Indonesia terpecah belah.
“Dengan memahami politik secara jernih, generasi pelajar tak akan tersesat dalam hiruk pikuk politik yang terkadang penuh adu domba. Misalnya dalam hal penyampaian pendapat, tak perlu dengan kerusuhan sebagaimana yang beberapa waktu lalu sempat terjadi. Jangan mudah diprovokasi. Sebagai lembaga perwakilan rakyat, MPR, DPR, dan DPD RI selalu terbuka. Pun demikian dengan lembaga kepresidenan dan pemerintahan lainnya. Demokrasi menjamin setiap orang menyampaikan pendapatnya secara terbuka tanpa kekerasan,” ujar Bamsoet saat menerima Brigade Pelajar Islam Indonesia (PII), di Ruang Kerja Ketua MPR RI, Jakarta, Kamis (7/11/19).
Pengurus Brigade PII yang hadir antara lain Komandan Pusat Korps Sureza Sulaeman, Sekretaris Furqan, Kepala Teritorial Nurul Fazr, Kepala Diktat Roni Asra dan Staf Logistik Bustami.
Sejalan dengan Bamsoet, Brigade PII juga tidak setuju dengan tindakan pelajar yang rusuh dalam menyampaikan aspirasi. Karenanya, PII terpanggil memberikan pemahaman tentang politik kebangsaan, sebagai wujud tanggungjawab moral mereka terhadap sesama kolega pelajar.
Menyambut niat baik PII tersebut, Kepala Badan Bela Negara FKPII ini mengajak PII bekerjasama dengan MPR RI dalam mensosialisasikan 4 Pilar MPR RI kepada pelajar di berbagai wilayah kabupaten/kota.
“Saya siap keliling Indonesia bertemu para pelajar yang merupakan tunas masa depan bangsa, sehingga kita bisa membangun dialog dan saling bertukar gagasan. Melalui pertemuan ini, tak hanya akan sharing tentang ilmu pengetahuan, melainkan juga ilmu pengertian. Khususnya, pengertian tentang pentingnya pemahaman dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila, UUD NRI 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika,” tutur Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila ini menambahkan, dengan sosialisasi 4 Pilar MPR RI kepada para pelajar Indonesia, diharapkan juga bisa membangun jembatan antara generasi senior dengan generasi muda. Mengingat mengurangi gap antar generasi juga tak kalah pentingnya, sehingga antar generasi bisa saling menghormati dan memahami.
“Perlu ada jembatan yang mempertemukan antar generasi yang senior dan muda. Yang senior punya pengalaman, yang muda menawarkan masa depan. Jika keduanya bisa bersinergi, masa depan bangsa akan cerah luar biasa,” pungkas Bamsoet.