Salatiga,B-oneIndonesia,- Tuti Nusandari Roosdiono selaku anggota DPR RI Komisi IX dari PDI Perjuangan mengajak warga Desa Kumpulrejo Kota Salatiga Jawa Tengah untuk mendukung pemerintah dalam mengatasi masalah stunting meskipun di Kabupaten Semarang ini kasus stunting sudah menurun.
Hal ini diungkapkannya pada saat acara program percepatan penurunan stunting, Rabu (14/9/22) melalui teleconference.”BKKBN tugasnya banyak, tidak hanya menjadikan KB itu jalan sesuai dengan pemerintah 2 saja sudah cukup anak saja, tapi BKKBN ini tugasnya luar biasa. Tugas yang berat dari Pak Jokowi peresiden Republik Indonesia memerintahkan kita mengurangi stunting mulai 2021 sejumlah 24 koma sekian persen harus turun nanti di tahun 2024 harus turun 14 persen. BKKBN ini bekerja dengan baik.”
Tuti juga berharap kita semua menjaga dan melakukan apa yang dianjurkan oleh BKKBN mengenai stunting. “Mari kita semua menjaga dan melakukan apa yang dianjurkan oleh BKKBN mengenai stunting ini,” pintanya.
Sementara itu, Petrus Budiono selaku tokoh masyarakat Ds Kumpulrejo berharap dengan adanya promosi dan KIE prorcepatan penurunan stunting ini warga desa dapat memanfaatkan apa yang didapat serta bisa memetik hikmah apa yang disampaikan oleh para nara sumber.
“Kami percaya ini akan bermanfaat bagi kita semua dengan adanya edukasi yang diberikan ini,” jelasnya.
Perlu diketahui bahwa penyebab dari stunting ini adalah kurangnya pengetahuan terutama bagi para pemuda dan pemudi usia muda untuk menentukan pernikahan serta para ibu hamil dan yang memiliki balita yang kurang memperhatikan gizi pada calon bayi dan bayinya.
Hal tersebut juga ditegaskan oleh Wid Widiono selaku narasumber dari Kepala BKKBN provinsi Jateng bahwa akibat stunting ini dikarenakan kurangnya asupan gizi baik bagi ibu hamil maupun bagi balita.
Sedangkan sasaran untuk mengatasi stunting yang harus diselesaikan oleh BKKBN di Kota Salatiga masih ada 70 wilayah sehingga diperlukan kerjasama bagi warga desa dalam menyukseskan stunting. (joko)