Jakarta, b-oneindonesia- Wakil Ketua MPR RI, Syarif Hasan menanggapi usulan Partai Golkar untuk Pileg dan Pilpres dipisah.
Menurutnya, Demokrat memang sudah punya kesimpulan bahwa memang untuk pemilu kedepan lebih bagus Pilpres dan Pileg itu dipisahkan,” kata Syarif, di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (6/12).
Politisi Senior Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, setuju kalau Pilpres dan Pileg itu dipisahkan. Menurutnya, alasannya banyak ya pertama, rakyat bingung, ini mana yang Pilpres mana yang Pileg. Karena bingung, jadi tidak maksimal,” ujarnya.
Selain rakyat bisa fokus, penyelenggara pemilu kan setengah mati, kasihan rakyat. Bayangkan penghitungan suara dihitung sampai pagi,” tambah Waketum Demokrat itu.
Selain banyak yang berguguran, banyak yang meninggal, jadi banyak efeknya yang harus kita hindari,” ujarnya.
Sebelumnya, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartanto memaparkan dalam laporan pertanggungjawaban (LPJ) di Munas Golkar terkait rekomendasi, yakni memperjuangkan revisi UU Pemilu. Revisi UU Pemilu ditujukan untuk memisahkan kembali Pileg dan Pilpres.
“Selanjutnya Partai Golkar perlu memperjuangkan perubahan Undang-Undang Pemilu, memisahkan kembali antara pemilu legislatif dengan pemilu presiden. (JFS)