AWAL TERBENTUKNYA UNI EROPA (BAGIAN- 3) : SKEPTISISME UNI EROPA

Jakarta-beoneindonesia-Awal Terbentuknya Uni Eropa (bagian-3) : Skeptisisme Uni Eropa

Selanjutnya dalam pelaksanaannya, komisi Eropa (EUROPEAN COMMISSION) ini diupayakan berjalan dengan professional. Struktur komisi ini sama dengan struktur kabinet pemerintahan. Isi dari anggota Komisi Eropa ini pada dasarnya adalah PNS, birokrat dari negara masing-masing negara anggota EEC. Tapi ada yang unik dari proses pemilihan keanggotannya, orang-orang di komisi eropa ini TIDAK DIPILIH secara demokratis oleh negara-negara anggota EEC, melainkan justru DITUNJUK secara sepihak oleh pemerintah dari masing-masing negara. Sehingga akhirnya bermunculan isu negatif dari bentuk pemilihan anggota EEC yang dianggap tidak demokratis karena tidak melibatkan suara rakyat di negara masing-masing.

Di sisi lain, ada juga yang namanya Parlemen Eropa, yang secara teori tujuannya untuk mewakili RAKYAT dari negara-negara anggota EEC. Organisasi internasional ini bekerja melalui gabungan sistem supranasional dan antar pemerintahan.

Di beberapa bidang, keputusan-keputusan ditetapkan melalui musyawarah dan mufakat di antara negara-negara anggota, dan di bidang-bidang lainnya lembaga-lembaga organ yang bersifat supranasional menjalankan tanggung jawabnya tanpa perlu persetujuan anggota-anggotanya. Lembaga organ penting di dalam UE adalah Komisi Eropa, Dewan Uni Eropa, Dewan Eropa, Mahkamah Eropa, dan Bank Sentral Eropa. Di samping itu, terdapat pula Parlemen Eropa yang anggota-anggotanya dipilih langsung oleh warga negara anggota.

Di dalam Uni Eropa dikarenakan sebuah kebijakan kenyataannya parlemen yang duduk di dalamnya tidak memiliki kekuatan di EEC, dimana tidak sekuat misalnya  keputusan-keputusan legislasi di dalam DPR RI atau Kongres Amerika Serikat atau “House of Commons” di Inggris. Sehingga yang terjadi adalah ada beberapa kebijakan dari EEC yang dirasakan merugikan rakyat di negara tertentu, karena  proses pembuatan hukum baru harus dimulai oleh Komisi, bukan oleh Parlemen, Sementara Anggota parlemen ini dipilih dalam pemilu dari negara masing-masing, dengan tujuan badan khusus ini yang mewakili kepentingan rakyat dari masing-masing negara anggota namun tidak tercapai tujuan tersebut, sehingga terjadilah skeptisisme pada tujuan awal UNI EROPA yang meragukan terhadap beberapa keputusan-keputusan kebijakan yang dibuat Uni Eropa terhadap sebuah negara. Beberapa pengamat, bagaimanapun, lebih memilih untuk memahami oposisi dan total penolakan dari Uni Eropa (keanti-Unieropaan) sebagai ‘Eroskeptisisme’.

Secara tradisional, sumber utama Eroskeptisisme telah menjadi gagasan bahwa integrasi melemahkan negara kebangsaan, dan keinginan untuk memperlambat, menghentikan atau membalikkan integrasi dalam Uni Eropa. Pandangan lain sering diadakan oleh para Eroskeptik mencakup persepsi defisit di UNI EROPA atau keyakinan bahwa Uni Eropa terlalu birokratik.(nrl/berbagai-sumber)

References :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *