JAKARTA–Pesawat Garuda Indonesia rute penerbangan Denpasar-Perth dengan nomor GA 728 melakukan pengalihan pendaratan di Bandara Karratha, Australia, pada Minggu (15/9), sebagai tindakan responsif awak pesawat untuk penyelamatan salah satu penumpang yang mengalami kondisi kritis akibat serangan jantung dalam penerbangan.
Melalui keterangan resmi di Jakarta, Senin, Vice President Corporate Secretary Garuda Indonesia M. Ikhsan Rosan menjelaskan bahwa pesawat Garuda Indonesia GA 728 rute Denpasar-Perth berangkat sesuai jadual pada pukul 19.30 LT.
Beberapa waktu setelah pesawat lepas landas, awak pesawat mendapati salah satu penumpang wanita di kursi 32H berusia 63 tahun mengalami gejala sesak nafas, dan awak kabin melakukan upaya pertolongan pertama kepada penumpang tersebut.
“Melihat kondisi penumpang yang membutuhkan penanganan lebih lanjut, pilot in command (PIC) Captain Shahzam Nizam Rassat, sesuai SOP, kemudian memutuskan untuk melakukan pengalihan pendaratan di Bandara Karratha untuk memastikan penumpang mendapatkan penanganan lebih lanjut,” ujarnya.
Pendaratan darurat yang dilakukan oleh pilot tersebut sejalan dengan komitmen Garuda Indonesia dalam memprioritaskan keselamatan penumpang selama penerbangan.
Setibanya di Bandara Karratha, tim ground handling bandara setempat atas koordinasi dengan awak pesawat Garuda Indonesia langsung membawa penumpang tersebut ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan intensif lebih lanjut.
Kondisi penumpang tersebut saat ini berangsur membaik dan dalam masa perawatan di rumah sakit, dan sesuai dengan rencana pada hari ini (16/9), penumpang tersebut akan berangkat menuju Perth pada pukul 15.00 LT dengan didampingi oleh flying doctor untuk selanjutnya mendapatkan perawatan lebih lanjut di rumah sakit di Perth.
penerbangan Garuda Indonesia Rute Denpasar-Perth (GA 728) kembali melanjutkan penerbangan menuju Bandara Internasional Perth pada pukul 01.06 LT dan tiba pada pukul 01.25 LT.
“Garuda Indonesia berkomitmen untuk selalu mengedepankan aspek keselamatan para penumpang, adapun yang dilakukan oleh awak pesawat dalam proses penanganan penumpang yang sakit telah sesuai dengan tata laksana pertolongan pertama penumpang pesawat termasuk mekanisme persiapan medical assistance ketika pesawat mendarat,” kata Ikhsan. (ant)