Asosiasi Peternak Apresiasi Kebijakan Pemerintah Beli Ayam Ras

Jakarta-b-oneindonesia–Ketua Dewan Pembina Perhimpunan Insan Perunggasan Indonesia (PINSAR) Hartono mengapresiasi kebijakan pemerintah melalui Kementerian Pertanian terkait pembelian ayam ras potong (livebird) milik peternak mandiri di enam provinsi.

Menurut Hartono, dengan kesepakatan perusahaan mitra peternakan untuk membeli ayam ras peternak mandiri telah memberi angin segar di tengah rendahnya harga ayam yang di bawah biaya produksi akibat dampak COVID-19.

“Kami mengapresiasi langkah kerja sama Kementerian Pertanian, integrator dan feedmill yang membantu membeli kelebihan ayam di tingkat peternak rakyat mandiri sebanyak empat juta ekor,” kata Hartono di Jakarta, Minggu (03/05/2020).

Hartono menambahkan upaya ini sangat membantu peternak, meskipun jumlah pembeliannya masih sangat kecil dan belum tuntas menyelesaikan masalah penurunan permintaan akibat pandemi COVID-19.

Senada dengan itu, Ketua PINSAR wilayah Jawa Tengah Parjuni mengatakan perusahaan integrator membeli dengan harga lebih baik yakni Rp15.000 per kg, dibandingkan harga pasar Rp11.000 per kilogram.

Upaya yang telah berlangsung selama sembilan hari sejak kesepakatan Kementan dan para perusahaan integrator ini, setidaknya telah mampu menyerap sebanyak 455.318 ekor ayam peternak mandiri (data per 1 Mei 2020).

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan, I Ketut Diarmita mengatakan pemerintah terus mendorong agar perusahaan integrator dapat menindaklanjuti komitmen pembelian 4.119.000 ekor ayam hidup milik peternak mandiri di enam provinsi sentra peternakan, yaitu Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, dan Sumatera Utara.

Berdasarkan data Kementan, pembelian livebird peternak mandiri tersebar di enam provinsi dengan capaian, Provinsi Jawa Barat sebanyak 253.566 ekor; Banten 8.040 ekor; Jawa Tengah 120.915 ekor; DI Yogyakarta 3.905 ekor; Jawa Timur 53.660 ekor dan Sumatera Utara 15.232 ekor.

Ketut menyebutkan saat ini sudah ada 19 mitra peternakan yang melakukan pembelian. Masih ada tiga perusahaan lagi yang sudah memberikan komitmen, namun belum melaporkan hasilnya.

“Serapan terbesar saat ini di Jawa Barat 253.566 ekor, Jawa Tengah 120.915 ekor, dan Jawa Timur 53.660 ekor. Sudah ada 19 mitra peternakan yang melaporkan,” kata Ketut.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *