Kenaikan Pengunjung Zoom Masa Pandemik Corona

b-oneindonesia Masa pandemik Corona memaksa semua orang untuk mengurangi mobilitas sebagaimana biasanya. Adanya arahan untuk melakukan “jaga jarak” tentu membuat  para profesional mencari wadah baru agar tetap bisa melakukan rapat, presentasi ataupun sekedar memberikan laporan rutin perusahaan. Ruang-ruang konferensi virtual seperti Zoom dan Skype tentu menjadi pilihan  yang tepat untuk mengakomodir semua aktivitas harian para karyawan. Keduanya Zoom vs Skype merupakan saluran komunikasi online yang bagus. Memilih di antara keduanya bisa sulit karena keduanya hemat biaya dan efisien.

Namun belakangan pemilik aplikasi Zoom, Eric Yuan cukup santer  diperbincangankan. Ia merupakan salah satu pengusaha yang mendapat keuntungan berlipat di masa-masa krisis Covid-19. Dari sekian banyak perusahaan dan bisnis di berbagai sektor yang akhirnya tumbang, Zoom semakin eksis hingga mendapat profit hingga 188 Juta USD selama tiga bulan terakhir dalam laporan pendapatan pada kuartal keempat dan laba per saham yang disesuaikan sebesar 0,15 USD, termasuk pendapatan USD 176,55 juta dan laba bersih per saham sebesar  0,07 USD.

Total pendapatan kuartal keempat perusahaan Zoom  mengalami kenaikan hingga 78% (year over year) pendapatan fiskal tahunan penuh total  622,7 juta USD, naik 88%. Untuk penghasilan GAAP ( Generally accepted accounting principle) kuartal keempat dari operasi 10,6 juta USD  naik 92% dan pendapatan GAAP tahun fiskal penuh dari operasi  12,7 juta USD, naik 106% tahun-ke-tahun (yoy). Pendapatan non-GAAP kuartal keempat dari operasi  38,4 juta USD, naik 292% tahun-ke-tahun; tahun fiskal penuh pendapatan non-GAAP dari operasi  88,7 juta USD, naik 487% tahun-ke-tahun (yoy). Arus kas operasi kuartal keempat 36,6 juta USD, naik 129% tahun-ke-tahun (yoy) dan arus kas operasi tahun fiskal penuh  151,9 juta USD, naik 196%.

Kenaikkan tersebut bukan tanpa alasan, karena virus corona membuat para pekerja  menggunakan aplikasi zoom, apalagi dengan diberlakukannya work from home oleh sebagian warga negara di dunia. Pada Desember 2019 pengguna aplikasi ini hanya 10 juta user tetapi di akhir Maret 2020 sudah menyentuh angka 200 juta pengguna per hari.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *