Jakarta , b-oneindonesia – Ribuan pelajar-mahasiswa Papua yang menimba ilmu di luar pulau kembali ke Papua seusai peristiwa rasisme yang terjadi di Surabaya. Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw menyebut hanya 95 orang dari lebih tiga ribu pelajar-mahasiswa Papua yang sudah kembali kembali ke kota tempat mereka belajar.
“Hari ini sudah 3.000 lebih mahasiswa pelajar kembali ke Papua. Tetapi yang terdaftar sampai hari ini yang saya sampaikan ke bapak Kapolri itu adalah 95 orang dari 3 ribu lebih,” ujar Waterpauw dalam Kuliah Umum dan FGD ‘Merajut Papua Dalam Bingkai NKRI’ di kampus paskasarjana UI Salemba, Jl Salemba Raya, Jakarta Pusat, Selasa (12/11/2019).
Untuk itu, kata Kapolda, Polisi dan TNI akan menggandeng aktivis-aktivis mahasiswa untuk ikut merangkul. Hal itu dilakukan supaya mahasiswa-pelajar Papua bisa secepatnya kembali ke kota tempat mereka belajar.
“Mereka akan kembali dan kita yang menginisiasi dengan bapak pangdam dengan merekrut adik-adik aktifis untuk memerankan mereka, karena mantan-mantan BEM. Kita minta ke mereka coba fasilitasi beberapa adik-adik kita agar bisa kembali ke kota studi masing-masing,” ujarnya.
Kapolda menyebut saat ini generasi muda Papua memiliki intelektualitas yang tinggi dan memiliki konektivitas yang luar biasa. Oleh karena itu, kata dia, tidak mudah dapat menggoyahkan prinsip mereka.
“Anak muda dan kaum muda Papua hari ini. Anak muda yang memiliki intelegensia yang hebat dan memiliki kapasitas dan konektivitas yang hebat,” jelasnya.