Jakarta, b-Oneindonesia – Calon tunggal Kapolri Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo tiba di Komisi III DPR RI, Rabu (20/1/2021). Kedatangannya kali ini didampingi tujuh jenderal di jajaran Kepolisian. Mulai dari Kapolri Jenderal Idham Azis, Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono, Kabaharkam Komjen Agus Andrianto, Kalemdiklat Komjen Arief Sulistyanto. Kemudian ada Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo, Kapolda Aceh Irjen Wahyu Widada, Kapolda Sulut Irjen Panca Putra hingga Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok AKBP Ahrie Sonta.
Menariknya, perhatian anggota komisi III Fraksi PKS Dimyati Natakusumah rupanya juga tertuju pada dua orang Polwan yang turut mendampingi Sigit selama uji kelayakan berlangsung. Salah satunya yakni Iptu Novita. Saat mengawali pertanyaan ke Sigit, Dimyati memuji adanya dua Polwan berkerudung yang mendampingi Sigit. Dia menilai keberadaan dua Polwan itu menujukkan kecerdasan seorang Listyo Sigit. “Ada bapak Wakapolri beserta jajarannya saya seneng Pak, tim bapak ini ada Polwan berjilbab dua. Ini tanda-tanda bapak cerdas ini, ini kami sudah terpesona,” kata Dimyati di Gedung DPR, Senayan, Rabu (20/1).
Kemudian, setelah mengikuti seluruh rangkaian uji kelayakan di komisi III DPR, Komjen Sigit menjawab sejumlah permasalahan seperti perbaikan internal Polri, masalah terorisme, korupsi hingga lingkungan. Akhirnya, Seluruh fraksi di komisi III menyatakan persetujuan agar Sigit menjadi Kapolri.
Saat mengikuti fit and proper test di DPR. Komjen Sigit memaparkan terobosan-terobosan terbarunya di kapolri nanti.
4 terobosan Komjen Pol Listyo Sigit di kapolri :
1. Penegakan hukum berbasis elektronik,
Dalam fit and proper test di Komisi III DPR, Komjen Listyo Sigit secara khusus menyinggung soal Polisi Lalu Lintas Polantas. “Di bidang lalu lintas penindakan pelanggaran lalu lintas secara bertahap akan mengedepankan mekanisme penegakan hukum berbasis elektronik atau biasa disebut Electronic Traffic Law Enforcemen (ETLE),” kata Komjen Sigit.
2. Polantas turun atur macet tanpa tilang
Selain itu, Komjen Sigit, ke depan, anggota Polantas turun ke lapangan tapi hanya mengatur lalu lintas yang macet. “Jadi anggota Polri turun atur kemacetan. Tidak perlu melakukan tilang. Ini icon perubahan perilaku Polri khususnya di sektor pelayanan lini depan,” ujarnya.
3. Pelayanan darurat hotline satu nomor
Terobosan lainnya, Komjen Sigit juga mengatakan pihaknya akan berupaya mempermudah akses masyarakat yang membutuhkan bantuan Polri. Salah satunya dengan menghadirkan pelayanan darurat atau hotline satu nomor.
“Sebagai upaya mempermudah akses masyarakat dan mempercepat respon polri ketika dibutuhkan masyarakat, maka akan dilakukan pelayanan layanan darurat maupun hotline kepolisian dengan memberlakukan nomor tunggal secara nasional dalam rangka merespon cepat aduan masyarakat,” kata Listyo saat memaparkan konsep yang dibawanya di hadapan Komisi III DPR RI
4. Orientasi Polri untuk kepentingan masyarakat Komjen Listyo mengatakan, tidak boleh lagi ada kasus seorang nenek yang mencuri kakao kemudian diproses hukum hanya karena ingin mewujudkan kepastian hukum. Ia mencontohkan, persoalan nenek Minah yang memetik tiga buah kakao di perkebunan milik PT Rumpun Sari Antan (RSA), kemudian dihukum 1 bulan 15 hari penjara dengan masa percobaan tiga bulan.
“Tidak boleh lagi ada seorang anak melaporkan ibunya kemudian ibu tersebut diproses,” ujar dia. Listyo mengatakan, hal tersebut akan menjadi tugasnya untuk memperbaiki citra Polri yang berorientasi dengan kepentingan masyarakat dan menghargai hak asasi manusia.