Bentrok 2 Desa di Maluku Tengah Akibat Salah Paham, Polisi Tertembak & 2 Orang Tewas

Rumah rumah warga di Desa Kariuw, Kecamatan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah hangus terbakar akibat bentrok antar dua desa bertetangga di wilayah itu, Rabu (26/1/2022)

Ambon, b-Oneindonesia – Warga di dua desa di Kecamatan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku, terlibat bentrok, Rabu (26/1/2022). Diduga bentrokan itu karena sengketa tanah di perbatasan antara dua desa tersebut.

Desa yang terlibat bentrok itu yakni Desa Kariuw dan Desa Ori. Kedua desa itu bertetangga. Akibat dari bentrokan itu, sejumlah rumah warga di Desa Kariuw hangus dibakar massa. Bukan itu saja, dua orang tewas dan tiga orang terluka.

Penyebab bentrokan warga dua desa itu dipicu oleh sengketa tanah di perbatasan antara dua desa.

“Benar ada kesalahpahaman di sana, dan sudah kita dorong pasukan ke sana untuk membantu pengamanan,” kata Kabid Humas Polda Maluku Kombes Pol Muhamad Roem Ohoirat kepada media Rabu(26/1/2022)

Untuk mencegah bentrok susulan, kata Roem, saat ini satu satuan setingkat peleton (SST) dari pasukan Brimob Polda Maluku dan juga satu SST aparat TNI BKO Pam Rahwan dari kesatuan Arhanud telah berada di lokasi bentrokan.
Kata Roem, ratusan aparat gabungan TNI Polri itu akan ditempatkan di perbatasan kedua desa untuk mencegah terjadinya bentrokan susulan di wilayah tersebut.

“Pengerahan pasukan ini untuk meredam konflik dan mencegah terjadinya bentrokan susulan,” ujarnya.

Agar kejadian tidak meluas, Roem pun meminta kedua warga yang bertikai untuk dapat menahan diri dan tidak terprovokasi dengan isu yang tidak bertanggungjawab.

“Sekali lagi kami minta warga menahan diri, karena kami sedang melakukan penyelidikan. Kita akan mengambil tindakan tegas kepada pihak-pihak yang terlibat,” ujarnya.

Kordinator Nusa Ina Connectin Abdullah Kerey Ungkapkan Konflik yang terjadi di Pulau Haruku Antara Warga Desa Kariu & Ori

Sebelumnya Nusa Ina Connection turut prihatin atas kejadian tersebut dan mengetuk keras kelompok yang telah memanfaatkan warga dalam melakukan gerakan – gerakan mereka dan mengorbankan masyarakat dalam agenda terselubung mereka.

Dari hasil penelusuran dan analisis Nusa Ina Connection setelah mengumpulkan informasi dari lapangan, serta video dan beberapa tersebar yang berkaitan dengan konflik tersebut, kami ingin sampaikan Kronologis dan Analisis Nusa InaConnection :

KRONOLOGIS:

Sebelum konflik terjadi, salah satu warga dari Desa Kariu yang memiliki lahan di tapal batas antar desa, beliau di datangi oleh utusan dari Kecamatan dan utusan tersebut menyampaikan kepada basudara kita dari Desa Kariu bahwa tanah tersebut bukan milik bapak.

Setelah bahasa tersebut keluar dari utusan pejabat Kecamatan, lalu di sambut oleh saudara kita (warga) Desa Kariu bahwa, “kalau tanah itu bukan milik saya dan bapak ada bukti laporkan saja ke pengadilan. Ujar Warga Desa Kariu, sebagaimana informasi yang berhasil Nusa Ina Connection kumpulkan.

Namun tidak berselang lama, keduanya masih berdebat soal keabsahan tanah tersebut, dari informasi yang kami dapatkan, “ada sekelompok orang dari Desa Kairu yang lewat, langsung seolah – olah bantu pemilik tanah dan memukuli petugas dari Kecamatan.

Lebih parah lagi, dari informasi tersebut, tidak berselang waktu lama, warga Desa Kariu di serang oleh Warga Ori, Kabupaten Maluku Tengah dengan alasan bahwa, utusan tersebut di keroyokan dan parahnya kok sampai bisa bakar rumah dan konflik begitu cepat dan tersebar.

ANALISIS:

Dari informasi yang Nusa Ina Connection kumpulkan baik Kronologis, konflik, dan pasca konflik, dari peristiwa tersebut, kami menyampaikan beberapa poin sebagai berikut :

Pertama : Konflik tersebut bukan murni soal tanah, apalagi luas tanah tersebut tidak sampai 1 hektar.

Kedua : Konflik tersebut kami menduga kuat bahwa, ada kelompok yang sengaja ciptakan demi kepentingan kelompok mereka.

Ketiga : Video dan Foto yang tersebar seakan – anak pihak aparat keamanan yang di lapangan bukan menjadi penegah dan yang menjadi korban adalah masyarakat Ori, lebih dari situ isu yang dibangun adalah Isu Agama.

Keempat : Kelompok tersebut sejak awal tahun 2020, mereka telah berkumpul membuat skenario untuk kepentingan kelompok mereka di Maluku dan itu kepentingan politik praktis.

Kelima : Sejak tahun 2020 Nusa Ina Connection mengamati gerakan kelompok tersebut, ternyata sangat masif dan mereka hanya membangun dua Isu diantaranya Isu Agama dan Suku.

MASUKAN:

Berangkat dari persoalan diatas maka, kami dari Nusa Ina Connection mendorong Gubernur Maluku Bapak Murad Ismail segera mengambil langkah cepat dan memerintahkan penegak hukum untuk segera tangkap dan proses pelaku tersebut.

Nusa Ina Connection mendorong TNI – POLRI untuk segera mencari dan menangkap pelaku tersebut dan juga tangkap oknum kelompok pejabat dan mantan pejabat yang diduga kuat melakukan skenario tersebut.

Kami melihat ketika Bapak Gubernur Maluku dan TNI – POLRI terlambat melakukan penangkapan dan mengusutan lebih dalam maka, mereka memanfaatkan situasi ini untuk menyebar keburukan terkait kinerja pemerintah Maluku.

Lebih berbahaya lagi, masyarakat kecil yang menjadi korban atas kejadian dan kepentingan kelompok tersebut.

Terakhir kami ingin sampaikan kepada semua umat beragama atau warga Maluku agar tidak terprovokasi dan terus membantu aparat penegak hukum untuk sama – sama menjaga Kamtibmas di Maluku.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *