Jakarta, b-oneindonesia- Sistem yang digunakan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2019 menggunakan jalur zonasi harus dievaluasi. Pengamat Pendidikan, Doni Koesoema, menyebut sistem zonasi belum berhasil 100 persen.
“Sejauh ini saya rasa zonasi itu sudah dievaluasi oleh Kementerian, dan di kementerian itu mereka menemukan bahwa kebijakan zonasi yang seperti sekarang itu baru bisa dilaksanakan sekitar 60 persen, jadi 40 persen belum (tercapai),” kata Doni di diskusi Membedah Zonasi PPDB di Kantor LAN, Jakarta Pusat, Rabu (27/11).
Menurutnya, sarana dan prasarana sistem zonasi masih kurang dan standarnya berbeda. Sehingga, pemerintah perlu tetep mengevaluasi kebijakan zonasi dan segera melengkapi kekurangannya meski sistem zonasi merupakan awal yang bagus bagi dunia pendidikan.
Belum Merata
Dia menambahkan, hal-hal yang belum dikerjakan pemerintah adalah masalah pemerataan sarana prasarana pendidikan, peningkatan kualitas guru, kerja sama untuk rotasi pengembangan guru, dan guru gurunya tidak dilatih untuk bisa melayani anak-anak yang berbeda kondisi.
“Karena anak-anak yang biasanya hidup di jalanan tiba tiba masuk sekolah kan harus punya pendekatan tersendiri, lah kalau gurunya tidak dikasih pelatihan bisa stres gurunya, muridnya apalagi bisa stres,” ujar dia.
Oleh karena itu, harus ada pendampingan- pendampingan bagi guru, peserta didik dan sekolah untuk mengecek sejauh mana sarana prasarana sistem itu mulai di kembangkan.
“Dengan cara itu orang tua bisa lebih menerima kebijakan zonasi,” katanya .