Jakarta, b-Oneindonesia – Presiden Republik Indonesia Joko Widodo secara resmi melantik 3.103 personel Komponen Cadangan (Komcad) di Lapangan Hitam Pusat Pendidikan dan Latihan Pasukan Khusus (Pusdiklapassus) Kopassus Batujajar, Jawa Barat. Dalam kesempatan tersebut, Presiden Joko Widodo telah menegaskan, ribuan pasukan Komcad itu telah dipersiapkan untuk membantu kekuatan TNI dalam membela negara dan pertahanan jika dibutuhkan.
Pelantikan ribuan pasukan Komcad itu merupakan sejarah baru dalam dunia pertahanan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Sebab, pasca proklamasi kemerdekaan Indonesia, kekuatan Komponen Cadangan (Komcad) yang dapat digunakan oleh negara dalam keadaan darurat baru kali ini dibentuk dan diresmikan.
Ribuan personel Komcad itu bukanlah kekuatan sembarangan. Mereka adalah kekuatan yang secara khusus digembleng, dilatih dan dididik oleh tenaga terlatih Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Pertanyaannya adalah, tahu kah anda siapa yang secara khusus ditugaskan untuk melakukan pengawasan dalam membentuk kekuatan Komcad tersebut Berdasarkan informasi, ternyata orang yang ditunjuk secara khusus untuk bertanggungjawab dalam pengawasan pembentukan Komcad itu adalah seorang Jenderal TNI Bintang Tiga, dia adalah Letnan Jenderal (Letjen) TNI AM. Putranto yang saat ini menjabat sebagai Komandan Pendidikan dan Latihan TNI Angkatan Darat (Kodiklatad).
Dankodiklatad Letjen TNI AM. Putranto ditunjuk secara langsung oleh Menteri Pertahanan RI Letjen TNI (Purn) Prabowo Subianto untuk melaksanakan asistensi dan pengawasan dalam rangka pendidikan dan latihan Komcad ini.
Letjen TNI AM. Putranto adalah seorang Jenderal TNI Bintang Tiga yang dibesarkan oleh Satuan atau Korps Infanteri Kostrad. Pria kelahiran Jember, Jawa Timur 57 tahun silam itu memiliki nama asli Anto Mukti Putranto. Dia adalah lulusan Akademi Militer tahun 1987.
Letjen TNI AM. Putranto memiliki perjalanan karir di dunia militer yang sangat cemerlang. Berdasarkan informasi yang dihimpun, pada tahun 2000, dia pernah menjabat sebagai Komandan Batalyon Infanteri (Yonif) Lintas Udara 433/Julu Siri di Makassar.
Kemudian, dia sempat menjabat sebagai Komandan Kodim sebanyak dua kali, yaitu di Kabupaten Maros dan Kota Makassar.
Usai dari Makassar, pada tahun 2007-2008, AM. Putranto dipercaya untuk menjabat sebagai Komandan Kontingen Garuda XXIII-B UNIFIL untuk Batalyon Mekanis TNI yang menjalankan misi perdamaian di Lebanon.
Setelah sukses menjalankan tugas misi perdamaian di Lebanon, kemudian Putranto dipercaya untuk mengemban amanah sebagai Komandan Brigade Infanteri Lintas Udara 18/Divisi II Kostrad yang bermarkas di Malang, Jawa Timur.
Tidak sampai di situ, karir militer Putranto terus melesat naik. Pada tahun 2011, ketika berpangkat Kolonel, dia menjabat sebagai Komandan Resimen Taruna Akademi Militer di Magelang. Setelah itu, tahun 2012 dia kembali ditarik untuk menempati posisi strategis lainnya yaitu sebagai Komandan Korem 061/Surya Kencana, Bogor.
Karena prestasi dan pengalaman yang dimiliki, AM. Putranto pada tahun 2013 kemudian pecah bintang berpangkat Brigadir Jenderal (Brigjen) TNI Angkatan Darat dan mendapat promosi jabatan baru sebagai Komandan Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) TNI.
Kemudian, pada tahun 2016, AM. Putranto kembali naik pangkat bintang dua menjadi Mayor Jenderal (Mayjen) TNI dengan menempati jabatan baru sebagai Panglima Divisi Infanteri (Pangdivif) 1/Kostrad. Lalu, di tahun 2017, dia kembali dipercaya memegang pasukan sebagai Pangdam II/Sriwijaya.
Terakhir, tahun 2018 silam, dia dipercaya menduduki pimpinan. Putranto kembali naik pangkat bintang tiga menjadi Letnan Jenderal (Letjen) TNI, dan dipercaya untuk menempati jabatan baru sebagai Komandan Kodiklatad TNI Angkatan Darat.