Pangkostrad Letjen TNI Dudung Akan Dilantik Jadi KSAD Gantikan Jenderal Andika

Letjen TNI Dudung Abdurachman

Jakarta, b-Oneindonesia – Jenderal Andika Perkasa menjadi Panglima TNI pada Rabu (17/11/2021). Selain melantik Andika, Presiden Jokowi juga akan melantik Letnan Jenderal (Letnan) TNI Dudung Abdurachman menjadi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD).

Dudung akan mengisi jabatan yang ditinggalkan Andika. Informasi mengenai pelantikan Letjen Dudung berasal Istana.

“Semoga amanah, besok Letjen Dudung dilantik Presiden Jokowi menjadi KSAD,” ujar sumber istana.

Dari informasi yang dihimpun, pelantikan Letjen Dudung menjadi KSAD rencananya digelar di Istana Negara pada pukul 14.30 WIB.

Sebelumnya usai meresmikan jalan tol Serang-Panimbang seksi 1 ruas Serang-Rangkasbitung di Kabupaten Lebak, Banten, Presiden Jokowi memastikan bahwa pelantikan Jenderal Andika Perkasa menjadi Panglima TNI akan digelar pada Rabu (17/11/2021). “Pelantikan Panglima Insya Allah besok, hari Rabu,” kata Jokowi.

Jokowi menambahkan bahwa pelantikan Panglima TNI baru ini tidak akan dilakukan bersamaan dengan reshuffle kabinet.

“Belum (reshuffle, red), besok pelantikan Panglima,” tambahnya. Seperti diketahui, posisi KSAD bakal segera ditinggalkan Jenderal Andika Perkasa setelah nantinya resmi dilantik Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Pada Senin (8/11/2021), Andika telah disetujui DPR untuk menjadi Panglima TNI.

“Biasanya ya KSAD itu adalah mereka yang bintang 3 diangkat dari Wakasad atau Pangkostrad. Itu yang sudah-sudah seperti itu,” kata Komisi I DPR Fraksi PDI Perjuangan TB Hasanuddin, Kamis (4/11/2021).

Peluang Dudung untuk menjabat KSAD juga diungkap oleh pengamat militer Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Khairul Fahmi.

“Soal siapa pengganti KSAD ya, saya kira Pak Dudung saat ini bisa dibilang sangat berpeluang,” kata Khairul Fahmi.

Profil Letjen Dudung Abdurachman
Dudung Abdurachman lahir di Bandung, Jawa Barat, 19 November 1965. Ia lulus dari Akademi Militer pada tahun 1988. Sebelum menjabat sebagai Pangkostrad pada 8 Juni 2021 lalu, ia menjabat sebagai Pangdam Jaya.

Jabatan ini yang membuat dirinya populer dan menjadi sorotan media. Hal itu terjadi saat ia secara terbuka memerintahkan pencopotan baliho Habib Rizieq Shihab pada September tahun lalu.

“Ada berbaju loreng menurunkan baliho Habib Rizieq, itu perintah saya,” kata Dudung menjawab pertanyaan wartawan seusai apel pasukan di Monas, Jakarta Pusat, Jumat (20/11/2020).

Sebelum menjabat sebagai Pangdam Jaya, Dudung menempati posisi Gubernur Akademi Militer (Akmil).  Posisi ini ia jabat selama dua tahun yakni pada 2018-2020. Sebelumnya, Dudung mengawali kariernya dari bawah.

Berikut riwayat jabatan Letjen Dudung Abdurachman:

– Dandim 0406/Musi Rawas
– Dandim 0418/Palembang
– Aspers Kasdam VII/Wirabuana, dari tahun 2010 hingga 2011
– Danrindam II/Sriwijaya pada tahun 2011
– Dandenma Mabes TNI
– Wagub Akmil pada tahun 2015 hingga tahun 2016
– Staf Khusus Kasad pada tahun 2016 hingga tahun 2017
– Waaster Kasad pada tahun 2017 hingga 2018
– Gubernur Akmil pada tahun 2018 hingga 2020
– Pangdam Jaya, dilantik pada tahun 2020
– Pangkostrad TNI AD

Tak semulus yang orang bayangkan, perjalanan Dudung hingga akhirnya menjadi seorang perwira dimulai dari nol. Dikutip dari YouTube  yang tayang 27 Juni 2020, dirinya mengisahkan soal perjuangan orang tuanya yang membesarkan kedelapan saudara-saudaranya, termasuk dirinya.

Ayahnya adalah seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS), namun meninggal dunia saat Dudung menginjak SMP.

“Setelah bapak nggak ada ya ibu berjualan kue, kerupuk, terasi,” katanya. Dirinya pun juga berkewajiban untuk membantu sang ibu, hingga mencari kebutuhan yang dibutuhkan rumah.

“Saya harus cari kayu bakar dekat rumah, dan keliling di asrama jualan,” tuturnya.
Tanpa rasa malu pihaknya juga menceritakan pernah menjadi loper koran saat dirinya duduk di bangku SMA.

“Jadi pagi saya ambil koran, saya baca-baca dulu koran itu terutama Kompas, saya paling seneng tajuk rencana Kompas,” katanya.

Dudung bercerita sehabis rutinitasnya mengantar koran selesai, ia kemudian mengedarkan berbagai dagangan buatan ibundanya.

Lantas kejadian unik pun terjadi di mana dagangan ibunya yang Ia jajakan pernah ditendang oleh seorang anggota TNI.
Hingga akhirnya oknum tamtama itu mendapat teguran karena telah berlaku buruk terhadap dirinya.

Namun kejadian tersebut justru menjadi motivasi serta semangat bagi dirinya, hingga dirinya mengaku mulai bangkit dan semangat.
“Awas nanti saya bilang, saya jadi perwira nanti saya.”

Rupanya motivasi tersebut terealisasi bahkan hingga saat ini dirinya suskes menjadi seorang Perwira TNI AD.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *