Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto (kiri) tegaskan netralitas Indonesia setelah ditemui Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin. Foto/MPI
Jakarta, b-Oneindonesia – Menteri Pertahanan (Menhan) Indonesia Prabowo Subianto tegaskan posisi negara ini yang netral di tengah perseteruan yang memanas antara Rusia dengan Amerika Serikat (AS) yang memimpin NATO. Penegasan itu disampaikan setelah Bos Pentagon atau Menhan Amerika Lloyd Austin menemuinya, Senin. Netralitas Indonesia ini jadi sorotan media yang dudukung pemerintah Kremlin, Russia Today, Selasa (22/11/2022).
Prabowo tampil dalam konferensi pers di Jakarta setelah pembicaraan dengan Austin berbicara tentang mempererat hubungan pertahanan dan meningkatkan interoperabilitas persenjataan kedua negara.
Ketua Umum Partai Gerindra tersebut berulang kali membela hubungan kuat negaranya dengan dua musuh terbesar Amerika; Rusia dan China.
“Amerika Serikat bangga bermitra dengan Anda saat kami bekerja sama untuk memajukan visi bersama kita tentang Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka,” kata Austin.
Namun Prabowo mengingatkan sikap netral geopolitik Jakarta kepada pers, dengan mengatakan,
“Saya ingin menekankan bahwa Indonesia selalu mengambil posisi berusaha menjaga hubungan terbaik dengan semua bangsa, terutama semua kekuatan besar.” ujarnya.
Pembicaraan itu terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara AS dengan Rusia terkait perang di Ukraina dan ketegangan AS dengan China terkait krisis Taiwan. China memutuskan hubungan pertahanan dan iklim dengan AS pada Agustus, setelah Ketua DPR Amerika Nancy Pelosi menentang peringatan untuk tidak mengunjungi Taiwan, sebuah pulau dengan pemerintahan sendiri yang diklaim oleh Beijing sebagai bagian dari China.
Indonesia telah berpartisipasi dalam latihan militer bersama dengan AS pada bulan Agustus dan setuju pada pekan lalu untuk melanjutkan latihan dan pelatihan militer bersama dengan China. Jakarta juga membeli persenjataan China dan Rusia. Ditanya tentang tekanan Barat untuk menghentikan pengadaan persenjataan tersebut, Prabowo mengatakan,
“Kami memiliki hubungan jangka panjang dengan Rusia dan China. Kami memiliki hubungan dengan Rusia selama bertahun-tahun. Militer kami menggunakan peralatan Rusia. Kami menghargai hubungan kami dengan China. Sebagai negara merdeka dan berdaulat, kami berhak menggunakan dan memperoleh peralatan dari banyak negara.”
Pembicaraan Menhan Prabowo dan bos Pentagon berlangsung pada hari yang sama ketika Wakil Presiden AS Kamala Harris melakukan perjalanan ke rantai pulau Palawan di Filipina untuk menunjukkan dukungan Washington bagi sekutu Asia Tenggara dalam sengketa teritorial mereka dengan China.
“Kami bertemu karena dunia bergulat dengan serangan terhadap tatanan internasional berbasis aturan, terutama invasi Rusia yang tidak beralasan terhadap Ukraina,” kata Austin.
Prabowo mengatakan Indonesia melihat China sebagai negara sahabat dan mengharapkan untuk menyelesaikan klaim teritorial yang tumpang tindih melalui negosiasi.
“Namun, kami tegaskan bahwa Indonesia akan mempertahankan kedaulatannya dan kami akan mempertahankan kemerdekaan kami,” katanya