Jakarta-b-oneindonesia– Kebutaan dan gangguan penglihatan masih menjadi masalah kesehatan di berbagai negara di dunia, WHO mencatat angka kebutaan di dunia mencapai 36 juta orang pada 2015. Katarak masih menjadi penyebab terbesar kebutaan, diikuti dengan glaukoma, kelainan refraksi dan penyakit mata lainnya. Dalam upaya menekan angka kebutaan ini, organisasi International Agency for the Prevention of Blindness (IAPB) setiap tahunnya menyelenggarakan World Sight Day (WSD) atau Hari Penglihatan Sedunia yang jatuh setiap Kamis kedua di bulan Oktober. WSD 2019 mengambil tema ‘Vision First’ – mengajak warga dunia untuk lebih peduli terhadap masalah kebutaan dan gangguan penglihatan, dengan harapan dapat menekan angka kebutaan di dunia.
”Mata adalah jendela dunia yang memiliki peran penting dalam kehidupan manusia. Kerusakan penglihatan menyebabkan turunnya produktivitas seseorang, dan bahkan masa depan seseorang. Namun lebih dari 80% kerusakan penglihatan dan kebutaan masih dapat dicegah, termasuk kebutaan akibat katarak yang dapat direhabilitasi melalui tindakan operasi.” kataKepala Bedah Refraktif JEC dan Direktur Utama JEC Menteng, Dr. Setiyo Budi Riyanto, SpM(K).
Kondisi kekeruhan pada lensa mata yang dikenal dengan Katarak, masih menempati posisi terbesar penyebab kebutaan terbesar (78%) di Indonesia, berdasarkan survei Rapid Assessment of Avoidable Blindness (RAAB), tahun 2014-2016. Sebagian besar kasus katarak terjadi karena proses degeneratif yang sangat dipengaruhi oleh faktor usia, selain itu faktor lainnya yaitu masih rendahnya pemahaman akan pentingnya kesehatan mata dan sulitnya mendapatkan akses layanan kesehatan mata di beberapa wilayah Indonesia.
“Setelah melalui tindakan operasi katarak dan penyembuhan, pasien terbukti mendapatkan kembali ketajaman penglihatannya dan bebas dari ketergantungan bantuan orang lain untuk melakukan aktivitas pribadi, seperti merawat diri atau kegiatan yang memerlukan mobilitas lainnya. Sehingga dapat dikatakan tindakan operasi katarak meningkatkan produktivitas pasien, bila dibandingkan kondisinya sebelum menjalani operasi,” tambah Dr.Setiyo Budi Riyanto.
JEC Eye Hospitals & Clinics sebagai rumah sakit mata terlengkap dan termodern di Indonesia, secara konsisten membantu masyarakat Indonesia dalam mendapatkan akses terhadap layanan kesehatan mata berkualitas. Komitmen JEC ini tidak hanya menyasar mereka yang telah memiliki pemahaman pentingnya kesehatan mata, namun juga bagi masyarakat kurang mampu yang memerlukan layanan kesehatan mata, antara lain melalui kegiatan Bakti Katarak yang telah menjadi tradisi rutin tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility).
“Bakti Katarak dalam rangka hari penglihatan sedunia (WSD) yang kami rayakan hari ini, JEC dan PT Bukaka Teknik Utama Tbk memfokuskan pada pasien-pasien katarak dari sekitar pabrik Bukaka dan di dekat klinik JEC @ Cinere dan JEC @ Bekasi. Kami berharap kemitraan ini dapat terus terjalin dan semakin banyak lagi mitra kerja yang terlibat, sehingga dapat memperkecil jumlah penderita katarak di Indonesia,” kata Ketua Panitia Bakti Katarak 2019, Dr. Emma Rusmayani, SpM,
Kegiatan Bakti Katarak merupakan salah satu upaya JEC dalam mempermudah masyarakat kurang mampu, khususnya penderita katarak untuk mendapatkan penanganan operasi katarak yang berkualitas tanpa membebani mereka dengan biaya operasi. Secara serentak penderita katarak yang tinggal di dekat Klinik Utama Mata JEC di 3 lokasi, yaitu: Cibubur, Cinere, dan Bekasi; menjalani tindakan operasi katarak dengan standar layanan JEC, sama seperti pasien-pasien katarak JEC lainnya.
“Kami sangat senang dapat mengambil bagian dalam pelaksanaan Bakti Katarak hari ini dengan memfasilitasi warga kurang mampu dari sekitar klinik JEC dan lokasi pabrik Bukaka. Keterlibatan Bukaka dalam kegiatan ini juga merupakan ungkapan syukur ulang tahun PT Bukaka Teknik Utama Tbk ke-41,” ungkap , Founder PT. Bukaka Teknik Utama Tbk.Achmad Kalla
“Kami berharap kegiatan ini dapat menjadi motivasi bagi karyawan Bukaka, untuk melibatkan diri dalam kegiatan-kegiatan yang mendatangkan manfaat bagi masyarakat, khususnya di sekitar lokasi pabrik Bukaka.”
Masih dalam rangkaian kegiatan WSD 2019, keluarga besar JEC Eye Hospitals & Clinics akan menggelar “JEC Fun Walk” di area car free day dan membuka stand di area parkir Gedung Sarinah Thamrin, pada Minggu, 27 Oktober mendatang. Peserta fun walk yang terdiri dari karyawan dan keluarga, akan melakukan karnaval di sepanjang Jalan MH Thamrin Jakarta Pusat, melakukan edukasi tentang pentingnya mengutamakan kesehatan mata sebelum terjadi gangguan pada penglihatan yang dapat berakhir dengan kebutaan – sejalan dengan tema WSD 2019 ‘Vision First.’ Masyarakat dapat berpartisipasi dalam keseruan karnaval dan mendapatkan berbagai informasi terkait layanan JEC Eye Hospitals & Clinics.
Kondisi kesehatan mata di Indonesia yang masih perlu perhatian khusus, menjadi alasan JEC untuk terus melakukan edukasi tentang pentingnya kesehatan mata melalui beragam kegiatan, juga dengan melakukan tindakan nyata seperti Bakti Katarak. Kegiatan tersebut juga sejalan dengan komitmen JEC mendukung program pemerintah Bebas Buta Katarak 2020.
Selama tiga dekade ini, JEC Eye Hospitals & Clinics sebagai “Leader Eye Care” rumah sakit mata di Indonesia, secara konsisten membantu masyarakat Indonesia dalam mendapatkan akses terhadap layanan kesehatan mata berkualitas. JEC terus berupaya mengedepankan layanan komprehensif berstandar internasional, dengan mengoptimalkan layanan yang ada melalui adopsi teknologi terkini serta secara berkala meningkatkan kompetisi tim dokter seluruh rumah sakit dan klinik JEC.
“Dalam mengoptimalkan layanan, JEC selalu mengacu pada kebutuhan masyarakat sehingga akan semakin banyak masyarakat yang dapat menikmati layanan kesehatan mata di JEC. Hal ini sejalan dengan visi jangka panjang JEC Eye Hospitals & Clinics, yaitu menyediakan layanan kesehatan mata terbaik bertaraf internasional bagi masyarakat Indonesia secara merata, termasuk bagi masyarakat kurang mampu yang memerlukan layanan kesehatan mata,” kata Presiden Direktur JEC Eye Hospitals and Clinics.Dr. Johan A. Hutauruk, SpM;
JEC tidak hanya berfokus pada kegiatan bisnis saja namun juga berupaya memberikan manfaat kepada masyarakat yang membutuhkan dan mengedepankan aspek-aspek sosial yang terjadi di masyarakat, antara lain melalui kegiatan rutin Bakti Katarak, operasi katarak gratis bagi masyarakat kurang mampu; juga pemeriksaan mata gratis dan pemberian kacamata gratis kepada anak-anak.
Kini JEC telah hadir di beberapa lokasi di Jakarta, yaitu Rumah Sakit Mata JEC @ Menteng, Rumah Sakit Mata JEC @ Kedoya, Rumah Sakit Mata JEC-Primasana @ Tanjung Priok, juga Klinik Utama Mata JEC @ Cibubur, JEC @ Tambora, JEC @ Cinere, JEC @ Bekasi serta Candi Eye Center (CEC) di Semarang, JEC-Anwari @ Purwokerto, JEC-Java@Surabaya, dan RS Mata JEC-Candi @ Semarang yang rencananya akan beroperasi pada tahun 2020.