Jakarta-be-oneindonesia-Dalam laporan pertahanan tahunan, pemerintahan Perdana Menteri Shinzo Abe menilai militer China yang terus berkembang pesat menjadi ancaman terbesar bagi Jepang, ketimbang Korea Utara dengan senjata nuklirnya, juga dilaporkan China sebagai ancaman keamanan utama bagi negara mengalahkan Korea Utara
Pembahasan tentang pertahanan tersebut dibuat Jepang berdasarkan penilaian sekutunya, Amerika Serikat, yang selama ini bersaing dengan China. Fakta yang terjadi bahwa hanya AS dan China yang dapat mengukur dan menilik pengaruh mereka secara global, menurut pejabat Kementerian Keamanan Jepang dalam jumpa pers di Tokyo pada Jumat (27/9).
Selama tujuh tahun terakhir Jepang terus meningkatkan anggaran pertahanan melawan perkembangan militer China dan Korea Utara. Korea Utara baru-baru ini telah melakukan serangkaian uji coba rudal jarak pendek. Tokyo menganggap langkah itu menunjukkan bahwa Pyongyang tengah mengembangkan suatu proyektil untuk membendung sistem pertahanan rudal balistik Aegis milik AS.
Anggaran pertahanan China tiga kali lipat dari Jepang hingga sebesar 7,5 persen menjadi US$177 miliar pada 2019, dan China terus melakukan pengembangan senjata lainnya seperti pesawat tempur siluman dan kapal induk, yang dapat membantu memperluas jangkauan dan ruang lingkup operasi militer.
Akhir-akhir ini China telah melakukan konsentrasi yang lebih dalam melakukan operasi patroli udara dan laut di dekat Pulau Okinawa.
Sehingga dalam Buku Putih Pertahanan Jepang menjadi lebih waspada terhadap patroli China di perairan dan langit dekat wilayah Jepang tersebut karena menyangkut “masalah keamanan nasional.” Saat ini Jepang membeli sejumlah pesawat tempur siluman buatan AS dan senjata canggih lainnya untuk menandingi China. (nrl-be-oneindonesia/sumber berita CNN)