Jakarta, b-Oneindonesia – Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono menekankan lima hal kepada prajurit TNI AL di seluruh Indonesia.
“Pertama, perteguh keimanan dan ketaktawaan kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai landasan pengabdian kepada TNI Angkatan Laut, TNI, Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” ujar Yudo dalam tayangan di kanal YouTube TNI Angkatan Laut, Kamis (10/9/2020).
Hari ini, KSAL memimpin ucapara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-75 TNI Angkatan Laut (AL) yang berlangsung di Lapangan Bendera Gedung Utama RE Martadinata, Mabesal, Cilangkap, Jakarta Timur.
Hal kedua yang ditekankan KSAL yakni peningkatan kekuatan sumber daya manusia (SDM) TNI AL dalam bentuk profesionalisme prajurit.
Profesionalisme tersebut dapat ditunjukan dengan senantiasa berpegang teguh pada Sapta Marga, Sumpah Prajurit, 8 Wajib TNI, dan Trisila TNI AL. Hal itu sebagai bentuk kesiapan untuk mengawali kekuatan TNI AL yang siap dioperasionalkan.
Ketiga, tingkatkan kemampuan dukungan pangkalan demi menjaga kesiapsiagaan operasi dan intensitas kehadiran komponen TNI AL dengan memegang prinsip interoperabilitas dalam bentuk operasi gabungan TNI.
Keempat, memajukan organisasi TNI AL dengan berani untuk berinovasi dan melakukan perubahan kinerja organsiasi ke arah yang lebih baik.
“Kelima, pererat kebersamaan, kekompakan, dan kekeluargaan TNI Angkatan Laut dan jaga soliditas TNI-Polri,” kata Yudo.
“Serta, masyarakat guna mendukung ketahanan bangsa dalam menghadapi segala bentuk ancaman,” tegas eks Pangkogabwilhan I tersebut.
Sebelum peringatan HUT ke-75 TNI AL digelar, berbagai rangkaian kegiatan telah dilaksanakan, di antaranya bakti sosial dan bakti kesehatan serta ziarah ke Taman Makam Pahlawan.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Ketua Umum Jalasenastri Vero Yudo Margono, Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakasal) Laksamana Madya TNI Ahmadi Heri Purwono, Wakil Ketua Umum Jalasenastri Wiek Ahmadi Heri Purwono, dan Inspektur Jenderal Angkatan Laut (Irjenal) Laksamana Muda TNI Suselo.
Kemudian, Koordinator Staf Ahli (Koorsahli) Kasal Laksamana Muda TNI Arusukmono Indra Sucahyo, Pengurus Inti Pusat Jalasenastri dan para kepala dinas jajaran Mabesal, serta para undangan.
Yudo menuturkan, sebagai prajurit pengawal samudera nusantara, setiap prajurit dipercayakan untuk mengemban amanat membangun TNI AL guna melindungi segenap bangsa. Termasuk, menjamin kedaulatan dan keamanan negara di laut.
Menurut dia, kekuatan armada kapal perang, pasukan Marinir, pesawat udara, dan pangkalan yang terinitegrasi dalam Sistem Senjata Armada Terpadu (SSAT) merupakan keunggulan khas yang dimiliki TNI AL.
Hal itu juga sekaligus menjadi pilar pendukung interoperabilitas trimatra terpadu TNI.
“Sekalipun memiliki peran dan fungsi serta kekhasan masing-masing, seluruh Sistem Senjata Armada Terpadu merupakan satu kesatuan yang utuh dalam melaksanakan tugas pertahanan dan keamanan di laut,” kata Yudo.
Ia menambahkan, sejak kelahirannya pada 10 September 1945, TNI AL telah memberikan bukti nyata sebagai penyangga utama pertahanan di laut dalam bentuk kehadiran dan pengabdiannya guna mewujudkan kedaulatan laut nusantara.
Hal itu juga termasuk untuk mengawal keutuhan NKRI sebagai jaminan negara terhadap keselamatan dan kelangsungan hidup bangsa.
“Selaras dengan doktrin Jalasveva Jayamahe kekuatan TNI Angkatan Laut memiliki karakter yang dipengaruhi oleh medan tugasnya di laut serta karakteristik kekuatan dan kemampuan armada tempurnya,” kata Yudo.
“Salah satu karakter kekuatan Angkatan Laut adalah kekuatan militer yang selalu siap diiperasionalkan atau ready force,” ujarnya.