Jayapura, b–Oneindonesia.co.id- Dalam rangka memperingati hari ulang tahun (HUT) kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 75, Pemuda Panca Marga (PPM) provinsi Papua mengadakan kegiatan penanaman pohon mangrove dan bersih-bersih pantai Mendug Youtefa yang berada di kawasan pantai Holtekamp, Kota Jayapura, Rabu (12/8/2020). Kegiatan tersebut berhasil dilakukan atas kerjasama antara PPM Papua dengan Aksi Cinta Tanah Air dan Rehabilitasi Mangrove.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut antara lain Ketua Aksi Cinta Tanah Air dan Rehabilitasi Mangrove Nicodemus Mauri, Kepala Kampung Enggros Orgenes Meraudhje, Danramil 1701/09 Jayapura Selatan Kapten Inf Anton Sudrajat, Kanit Binmas Polsek Jayapura Selatan IPTU Ato Mursyanto, Wakil Ketua Pemuda Panca Marga Chris Condobua, Sekertaris Pemuda Merah Putih M. Gilbran, Kordinator Rumah Bakau Ikbal Asra.
Ketua PPM provinsi Papua Boy Markus Sawit mengatakan pada hari ini kita melaksanakan kegiatan bersama para pemuda Panca Marga Papua, Pemuda Merah Putih dan juga Rumah Bakau Jayapura dalam rangka memperingati hari ulang tahun Negara Kesatuan Republik Indonesia yang ke 75 pada 17 Agustus tahun 2020.
“Kegiatan kita hari ini antara lain melakukan pembersihan pantai dan penanaman Mangrove kemudian dilanjutkan dengan pembagian bendera merah putih di sepanjang hoktekamp,” katanya.
Lebih lanjut Boy mengungkapkan nanti pada hari Sabtu (15/8) kita juga akan ada kegiatan dari Pemuda Panca Marga bekerjasama dengan Kodam XVII/Cenderawasih dan Polda Papua untuk membagikan bendera merah putih kepada warga masyarakat. Kita akan bentangkan bendera merah putih ini di sepanjang pantai Holtekamp dari jembatan merah sampai di ujung kita akan lakukan pada Sabtu besok, dalam rangka ulang tahun Negara Kesatuan Republik Indonesia ini kita bisa lakukan.
“Dengan adanya kegiatan itu kita bisa memastikan kepada seluruh masyarakat Indonesia dan juga masyarakat dunia bahwa Papua hari ini masih tetap menjadi bagian dari pada Indonesia,” ucapnya.
Anggota DPR Papua tersebut menjelaskan walaupun hari ini ada sedikit goncangan-goncangan kecil di Papua, itu biasa karena kita sebagai negara demokrasi misalnya ada suara-suara masyarakat yang teriak hari ini otonomi khusus gagal minta referendum merdeka. Itu biasa dalam sebuah negara demokrasi seperti juga ada di negara Australia, Jerman itu biasa dalam sebuah negara merupakan dinamika dalam sebuah negara.
“Untuk itu dalam menyongsong kemerdekaan Negara Kesatuan republik Indonesia mari kita menciptakan hal – hal positif, demi menyongsong kesatuan dan persatuan antar anak bangsa. Jangan lagi ada yang ingin memerdekakan diri hanya untuk memenuhi syahwat politikny,” tegas Boy.
Sementara itu Kepala Kampung Enggros Orgenes Meraudje menjelaskan saya turut bangga karena hari ini banyak bendera merah putih berkibar di sepanjang pantai yang merupakan bagian dari wilayah paling timur Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Menurut Orgenes pembangunan nasional telah banyak dirasakan masyarakat Papua khususnya di Kota Jayapura dan itu merupakan salah satu yang diharapkan oleh masyarakat Indonesia yang ada di seluruh Papua, walaupun masih ada kendala namun kita harus tetap terus maju untuk berupaya melakukan pembangunan di Papua
“Terkait dengan banyaknya pembangunan yang ada disekitar pantai ini diharapkan masyarakat bisa lebih tertib membuat IMB sesuai dengan aturan dari pemerintah, tidak boleh membangun semaunya tanpa melakukan koordinasi dengan pemerintah,” ujarnya.
Selain melaksanakan kerja bhakti dan penanaman mangrove, dalam kegiatan itu ada pembagian bendera merah putih kepada masyarakat sekitar. Acara tersebut juga berlangsung aman dan tertib dalam penuh kebahagiaan.