Bekasi, b-Oneindonesia – Informasi sangat penting sebagai sarana dalam interaksi di tengah kehidupan mayarakat. Kecepatan informasi yang didukung perkembangan teknologi merupakan kebutuhan keseharian dalam kehidupan sosial masyarakat yang dapat dikonsumsi dalam bentuk berita baik melalui media cetak, elektronik maupun online. Demikian disampaikan Komandan Pusat Teritorial TNI Angkatan Darat, Letnan Jenderal TNI Wisnoe P.B. saat membuka Sarasehan Pusterad dengan Media Massa bertempat di Ballroom Lantai 3 Hotel Horison Bekasi, Rabu (18/11).
Danpusterad selanjutnya menjelaskan, bahwa melalui pemberitaan yang tepat dan akurat dapat dijadikan sebagai sarana dalam pengambilan kebijakan, meningkatkan pengetahuan masyarakat dan bahkan membangun karakter bangsa.
“Di era revolusi industri 4.0 kecepatan informasi menjadi kebutuhan yang sangat penting bagi masyarakat. Peran media massa yang memanfaatkan perkembangan teknologi informasi dapat dijadikan sarana dalam menyampaikan program dan kebijakan serta visi dan misi pembangunan guna mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”, ujarnya.
Untuk itu Binter TNI AD yang senantiasa mendukung program pembangunan fisik maupun non fisik perlu disinergikan dengan pemberitaan media massa di seluruh tanah air, sehingga timbul komitmen bersama dalam membangun bangsa indonesia”, ujar jenderal bintang tiga.
Dikatakan Letnan Jenderal Wisnoe, menegaskan bahwa seluruh komponen bangsa berkewajiban untuk mengantisipasi berbagai ancaman yang terjadi terhadap kondisi bangsa saat ini. TNI AD melalui unsur satuan komando kewilayahan (Satkowil) dengan didukung media massa memiliki peran yang vital dalam melaksanakan pembinaan ketahanan masyarakat melalui penyelenggaraan Binter. Kegiatan Binter yang berkolaborasi dengan media massa diharapkan dapat mengedukasi seluruh lapisan masyarakat sehingga terwujud ketahanan nasional yang tangguh.
Di akhir sambutannya, Danpusterad berharap melalui acara sarasehan ini, Pusterad dengan media massa diharapkan dapat memperoleh masukan dan saran dalam menyusun strategi penyelenggaraan Binter di era modern yang didukung media massa, sehingga terwujud kemanunggalan TNI – rakyat dalam rangka mendukung pembangunan nasional.
Media massa sebagai wahana penyampaian informasi dan edukasi bagi masyarakat, merupakan motor penggerak yang sangat dahsyat bagi negara dalam membangun jati diri dan karakter bangsa. “Sinergitas TNI AD dengan media massa sangat penting dalam membangun negeri, untuk bersama-sama TNI dalam ikut menjaga kedaulatan dan keutuhan NKRI”, tegas Danpusterad.
Kegiatan yang dikemas dalam suasana santai dengan tetap menerapkan protokol kesehatan ketat di tengah situasi pandemi Covid-19 ini, menghadirkan 3 Narasumber yaitu; (1) Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo RI) diwakili Dirjen IKP oleh Prof. Dr. Widodo Muktio menyampaikan materi “Sinergitas Media Massa dengan TNI AD dalam Publikasi Binter di Era Revolusi Industri 4.0”; (2) Ketua Dewan Pers Prof. M. Nuh dengan materi “Media Massa Sebagai Wahana Edukasi Masyarakat Guna Memperkokoh Persatuan Dan Kesatuan Bangsa”; dan (3) Pakar Komunikasi dari UNPAD Bandung, Abie Besman, S.Sos., M.Si yang menyampaikan materi “Peran Media Massa Dalam Mewujudkan Stabilitas Pembangunan Nasional”. Kegiatan sarasehan tersebut dipandu oleh moderator Dr. Margaretha Hanita S.H., M.Si.
Pada kesempatan tersebut, Widodo Muktio menyampaikan bahwa komunikasi adalah darah kehidupan ( life blood). Bila komunikasi tidak tersampaikan dengan baik dapat melahirkan disharmoni dalam interaksi sosial di tengah masyarakat.
Seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang demikian dinamis, kini banyak berkembang hoaks. Terkait hal tersebut, dalam konteks manajemen pengaturan konten internet negatif, maka pada tingkat hulu perlu digerakkan literasi terhadap masyarakat dan di tingkat hilir dilakukan pemutusan akses. .
Prof Nuh menguraikan bahwa, bahwa komunikasi pada hakekatnya adalah menyambungkan pikiran dan pengetahuan yang terputus satu sama lain agar terwujudnya pemahaman bersama atas isu yang berkembang di tengah masyarakat. Dijelaskan bahwa prinsip dasar komunikasi adalah penguasaan substansi, pemilihan bahasa dan mematuhi etika.
Sementara Abie Besman menjelaskan, bahwa untuk mengatasi terjadinya miskomunikasi dan malkomunikasi, yang utama adalah referensi, yakni kita harus dapat membangun masyarakat yang mampu menyaring informasi melalui referensi informasi yang benar yang dipegang masyarakat.
Direktur Pusat Informasi Teritorial Pusterad Brigjen TNI Jajah Subarjah, selaku Pimpinan Umum penyelenggara menjelaskan, peserta kegiatan ini dihadiri sejumlah 157 orang terdiri dari para Kapendam, Kapenrem serta wartawan dari seluruh Indonesia.
Direktur PIT Pusterad menjelaskan, bahwa tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan sinergitas Pusterad dengan media massa dalam rangka mendukung publikasi kegiatan Binter TNI AD guna mewujudkan ruang alat dan kondisi juang yang tangguh serta kemanunggalan TNI dan rakyat.