Anggota DPR Farah Puteri Nahlia sampaikan Jurus Jitu Hadapi Tantangan Zaman

Jakarta, B-ONEINDONESIA Bangsa Indonesia mengahadapi tantangan yang berat dan kompleks di masa depan. Pertumbuhan ekonomi dunia diprediksi turun akibat perang dunia perang dagang global yang dimotori oleh Cina dan Amerika Serikat. Kondisi demikian dipastikan mempengaruhi kondisi ekonomi dan politik nasional. Ini akan terasa pada neraca perdagangan seperti merosotnya harga komoditas ekspor Indonesia, berpengaruh pada iklim investasi dan industri dan pada upaya penciptaaan lapangan kerja yang luas.

Anggota DPR Millenial, Farah Puteri Nahlia Dalam forum dialog “Menggelorakan Sumpah Pemuda Dalam Pembangunan Berkelanjutan” di cikini mengatakan anak muda harus maju seiring dengan laju dari perkembangan zaman. Terkait hal itu, Farah mengaku punya jurus jitu. Menurutnya, anak muda harus menguasi dalam tiga  pokok penting.”Saya sebut dengan 3E,yaitu, Education, Empowerment dan Enterpreneurship,” kata Farah

Pendidikan penjadi tonggak yang paling utama,karena pendidikan dan ilmu pengetahuan itu kunci membangun karakter diri untuk maju ke depannya.

Yang kedua adalah semangat berwirausaha. “Mengembangkan jiwa kewirausahaan,  membuat pemuda  terlatih dalam melakukan perencanaan usaha dan berani mengambil resiko. Pemuda juga harus kreatif dan terus mengembangkan setiap ide yang meraka punya,” Kata Farah.

Terakhir adalah pemberdayaan, yang merupakan kombinasi dari education dan enterpreneurship.”Kita harus  challange kemampuan kita tersebut, sehingga bisa mencapai cita-cita kita,” ujar Anggota DPR dari kaum Millenial tersebut.

Dunia sekarang bergerak sangat cepat. Digitalisasi mempengaruhi setiap elemen dari kehidupan kita. Pemuda harus tanggap serta responsif terhadap perkembangan teknologi. Jangan sampai hanyut dan ketinggalan arus bahkan terjebak oleh disrupsi teknologi.

Sebagai anggota DPR dari kalangan muda,  Farah dan teman-teman di parlemen menginisiasi sebuah komunitas pemuda dengan membentuk Kaukus Pemuda Parlemen Indonesia (KPPI), yang akan diisi  anak muda, dipastikan  maksimal berumur 40 tahun.

“Jika organisasi ini dinyatakan  resmi, kita akan lakukan audiensi berkala dengan mahasiswa maupun organisasi kepemudaan dari berbagai latar belakang,” kata Farah.

“Masyarakat tidak lagi  merasa jauh dengan wakil rakyatnya, KPPI akan menjaga kedekatan dengan kaum pemuda. KPPI membuka ruang-ruang dialog dengan masyarakat dan tokoh pemuda sehingga aspirasi dan ide-ide bisa langsung ditampung. Pastinya sebagai anak muda saya ingin berbuat baik dulu dan terus konsisten dan sampai 5 tahun ke depan, ” pungkas Farah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *