Jakarta, b-Oneindonesia – DPD RI asal Provinsi Kalimantan Utara Hasan Basri ikut serta menyambut kedatangan kloter terakhir tim bulutangkis Indonesia dari Olimpiade Tokyo 2020 di ruang kedatangan Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (4/9/2021).
Dalam rombongan terakhir tersebut ada peraih medali emas Greysia Polii/Apriyani Rahayu, peraih medali perunggu Anthony Sinisuka Ginting, dan Rahmat Erwin Abdullah. Ada juga Lalu Muhammad Zohri, Nurul Akmal, Praveen Jordan, Alvin Tehupeiory, dan Vidya Rafika Rahmatan Toyyiba.
Hasan Basri yang juga merupakan salah satu Dewan Pengawas PP PBSI sekaligus Ketua Umum PBSI Kalimantan Utara menyampaikan ucapan terima kasih kepada para atlet yang telah berjuang untuk mengharumkan nama bangsa. Ia juga mengatakan bahwa perjuangan tak boleh berhenti sampai disini, Masih banyak ruang dan kesempatan lain dalam memberikan dedikasi terbaik bagi Bangsa.
“Selamat datang para atlet dan pelatih yang sudah berjuang di Olimpiade Tokyo 2020. Ucapan terima kasih saya sampaikan mewakili seluruh rakyat Indonesia atas perjuangannya,” ucap Wakil Ketua Komite II DPD RI itu dalam sambutannya.
Lebih lanjut Hasan Basri menyampaikan rasa bangga dan apresiasi sekaligus bersyukur atas pencapaian tim bulutangkis Indonesia di ajang Olimpiade Tokyo 2020. Skuad Garuda berhasil mempertahankan tradisi medali emas lewat raihan ganda putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu, juga satu medali perunggu dari tunggal putra Anthony Sinisuka Ginting.
“Alhamdulillah, target kita untuk mempertahankan medali emas tercapai. Juga dapat satu medali perunggu,” Ucap HB panggilan akrabnya.
“Ini berkat seluruh doa dan dukungan masyarakat Indonesia juga semua pihak di PBSI yang sudah melayani para atlet dan pelatih dengan sangat baik jadi mereka bisa berlatih dengan maksimal. Dengan itu saya mengucapkan terima kasih yang sangat besar,” lanjutnya.
Menurut Hasan Basri terdapat suka duka para atlet, pelatih, dan official menjalani Olimpiade Tokyo 2020 di tengah pandemi Covid-19. Menurutnya, perjuangan mereka tidak mudah karena diiringi protokol kesehatan yang sangat ketat. Namun, kondisi tersebut tidak melunturkan semangat mereka.
Setelah menjalani masa karantina selama 8 hari, mereka akan melakukan pertemuan membahas mengenai evaluasi kegiatan Olimpiade Tokyo bersama CdM, Komite Olimpiade Indonesia (KOI), serta pimpinan setiap cabang olahraga yang tampil di Tokyo.