Jakarta, b-Oneindonesia – Dalam satu minggu terakhir issue Prabowo-Ganjar nampak dominan, dipicu pernyataan beberapa pengamat bahwa pasangan Prabowo Subianto (PS08) dengan Ganjar Pranowo sebagai Capres-Cawapres bakal memenangi Pilpres 2024, bahkan dalam satu putaran.
Issue itu makin santer sampai hari ini, mungkin sampai satu bulan ke depan, bahkan sampai penetapan Calon tahun depan.
Sebabnya adalah (1) Cak Imin atau PKB berreaksi negatif, karena untuk memutuskan siapa Paslon Capres-Cawapres dalam Koalisi Gerindra-PKB ada di tangan dua orang, yaitu PS08 dan Cak Imin. Sedangkan sampai hari ini memang belum diputuskan. Sekber pun belum diresmikan, meski sudah dibentuk.
(2) Dukungan Jokowi pada PS08 yang pernah dinyatakan dua kali di depan publik, yaitu ketika di Indo Defence dan di acara Ultah Perindo, yang terkenal diucapkan : “Jatahnya Pak Prabowo” saat itu.
(3) Sinyal dukungan Jokowi pada bakal Capres yang berambut putih dan wajah keriput, yang disampaikan pada relawannya di acara Nusantara Bersatu di GBK Ahad (27/11). Dua ciri itu ada di PS08 dan Ganjar.
Bagaimana kira-kira ujung dari cerita ini ? Akankah memang Prabowo-Ganjar yang akan menang nanti ? Baiklah, kita bahas sambil ngopi.
Sebelum issue tersebut ramai belakangan ini, pernah ada lembaga yang melakukan survei pada 27 Okt – 05 Nov 2022, dengan melibatkan 1.200 responden berumur 17 tahun ke atas di 34 Provinsi. Lembaga Survei itu adalah IndoStrategi.
Seperti yang lain, IndoStrategi juga mensurvei elektabilitas Capres. Dalam rilisnya tanggal 07 Nov 2022, elektabilitas PS08 berada di angka tertinggi, yaitu 31,8%, disusul Ganjar 20,5% Anies 13,2%. Sisanya untuk Capres-capres lain dan jawaban tidak tahu.
Yang menarik dari IndoStrategi ini, selain mensurvei elektabilitas personal, juga mensurvei Pasangan Bakal Capres-Cawapres dalam paket 4 simulasi. Dan dalam simulasi ini, Pasangan Prabowo-Ganjar berada di urutan tertinggi, yaitu 60,3%.
Nah, elektabilitas 60,3% itu berarti menang satu putaran. Ini sama persis dengan hasil kajian para pengamat hari-hari ini.
Sekedar catatan, elektabilitas di bawah Paslon Prabowo-Ganjar yang 60,3% itu adalah :
– PS08- Erick 54,5%
– PS08 – Puan 47,4%
– Airlangga-Ganjar 44,9%
– Ganjar – Erick 36,2%
– PS08 – Cak Imin 34,5%
– Airlangga – Erick 31,5%
– Anies-AHY 29,6%
Setelah survei paket simulasi IndoStrategi itu, sampai sekarang, tidak banyak lembaga survei lain yang melakukan hal yang sama. Mungkin setelah santer issue Prabowo-Ganjar ini, beberapa waktu ke depan akan bermunculan survei paket simulasi. Kita tunggu saja.
Jika Paslon Prabowo-Ganjar nanti benar terwujud dalam Pilpres 2024, dampaknya apa bagi demokrasi kita ? Meminimalisir polarisasi politik, setidaknya selama Pilpres berlangsung.
DINAMIS TANPA POLARISASI
Terus terang, dalam Pilpres 2019 kemaren itu Saya capek dan lelah. Mungkin juga Anda, dari kubu mana pun, kalo terlibat dalam Pilpres. Juga Pilpres 2014 sebelumnya dan tentu saja di sela-sela itu ada Pilkada DKI 2017, di mana Anies Baswedan yang diusung dan didukung penuh oleh PS08 muncul sebagai pemenang dan menjadi Gubernur DKI. Bener-bener lelah, bukan hanya capek.
Mulai sekarang sampai berakhirnya Pilpres 2024 nanti tentunya kita tidak perlu berlelah-lelah lagi, walaupun siap capek. Dan kondisi itu (capek tapi tidak lelah) sangat mungkin terjadi jika tidak ada polarisasi politik yang membahayakan persatuan dan kesatuan.
Dari pembacaan peta politik selama satu tahun terakhir, kita buat asumsi saja bahwa ada 3 Capres yang bakal muncul, yaitu PS08, Ganjar dan Anies.
Dari ketiga nama itu, sebagaimana yang kita pahami, dan juga menurut banyak pengamat serta hasil survei, apabila berada dalam satu kompetisi Pilpres (2024) dalam posisinya sama-sama sebagai Capres, maka Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan akan menjadi penyebab utama polarisasi.
Kedua nama itu akan meneruskan sisa-sisa polarisasi Pilpres 2019. Ganjar meneruskan residu polarisasi yang ditinggalkan Jokowi, Anies akan menghidupkan residu polarisasi yang ditinggalkan PS08. Sedangkan PS08 sendiri sudah bersih dari residu 2019.
Ini memang aneh. Tapi begitulah yang kita lihat di lapangan. Saya yakin pendapat ini dibenarkan oleh pendukung Ganjar maupun pendukung Anies. Karena memang fakta.
Lalu, apa solusinya agar Pilpres 2024 ini tetap dinamis tanpa polarisasi ? Simpel. Salah satu dari Ganjar atau Anies menjadi Cawapresnya PS08.
Selasa Wage, 29 Nov 2022
( Abdul Kholik )