Jakarta, b-Oneinsonesia – Dinamika politik hari ini menunjukkan arah politik kita bukan hanya berbasis pada ideologi persamaan antar parpol untuk membangun koalisi, bukan berbasis terhadap kebijakan yang konkret, melainkan memuaskan kepentingan elite pasca pemilihan nanti.
Di tataran ruang publik, elite politik pun menghilangkan masalah yang bersifat prinsipil untuk dibahas secara saksama. Prinsip yang fundamental membangun kebijakan yang berbasis kemaslahatan bersama, membangun infrastruktur untuk memenuhi kebutuhan publik, menciptakan lapangan pekerjaan seluasnya, menyelesaikan masalah lingkungan yang menjadi urgensi bersama dan membahas krisis iklim yang sedang terjadi pada saat ini.
Maka dari itu, hal-hal yang bersifat prinsipil harus menjadi agenda strategis yang memberi perdebatan di ruang publik, dengan harapan setiap capres membawa kualitas dari gagasan yang dibawanya.
Hal ini akan menjadi pertimbangan yang cermat untuk menjatuhkan pilihan masyarakat kepada setiap capres. Selain itu, peran partai politik semestinya enggan bersikap pragmatis membangun koalisi, bukan berangkat dari hitungan kuantitas melainkan kualitas setiap capres.
Wakil Ketua Umum Partai Garuda Teddy Gusnaidi menilai, bakal capres saat ini tengah sibuk membicarakan bagaimana Indonesia kedepan. Hal itu berbeda dengan pendukung lawannya yang malah sibuk menyerang Prabowo Subianto.
“Ketika Prabowo sibuk membicarakan Indonesia ke depan, pendukung lawannya malah sibuk membicarakan Prabowo. Ketika Prabowo sibuk menguatkan anak bangsa, pendukung lawannya sibuk menyerang pribadi Prabowo,” ujar Teddy, Sabtu (30/9/2023).
Kemudian, lanjut dia, saat Prabowo membicarakan soal program, pendukung lawannya malah mempermasalahkan umur Ketua Umum Partai Gerindra itu.
“Prabowo bicara program, pendukung lawannya menyerang dengan memfitnah kesehatan Prabowo. Prabowo bicara program, pendukung lawannya menyerang dengan memfitnah bahwa Prabowo mencekik wakil menteri (wamen). Dan banyak hal lainnya,” papar Teddy.
“Apakah ini terjadi pembiaran karena menguntungkan atau memang arahan dari calon lain? Atau pembiaran itu bagian dari arahan? Ya tidak apa, karena ini semakin menunjukkan bahwa calon lain sama sekali tidak memiliki sesuatu yang bisa dijual oleh pendukungnya,” sambung dia.
Teddy menilai, dengan banyaknya pihak yang menyerang Prabowo Subianto, maka bisa jadi pendukung bakal capres lain tak memiliki konsep untuk Indonesia lebih baik kedepannya.
“Karena pendukung calon lain sibuk menyerang dan memfitnah Prabowo secara pribadi, artinya calon presiden yang memiliki konsep untuk Indonesia hanya Prabowo, karena yang lain hanya memiliki konsep bagaimana caranya mengalahkan Prabowo,” tegas Teddy.