Tokoh Pendidikan Deklarasikan Anies Baswedan Capres 2024

Tokoh pendidikan dan juru bicara Laskar AMAN, Indra Charismiadji

Jakarta, b-Oneindonesia – Relawan bakal calon presiden (capres) Anies Baswedan semakin bertambah. Setelah deklarasi Laksar Angkatan Muda Anies Baswedan (AMAN) dilakukan di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (4/12/2022).

Ketua Laskar AMAN Ervanus Tou mengatakan, pihaknya membuat relawan ini tidak atas dasar dorongan pihak tertentu.
“Laskar AMAN ini hadir atas inisiatif pribadi dan dorongan hati terhadap kepedulian bangsa ini. Dan Laskar AMAN hadir bukan atas dorongan pihak-pihak tertentu,” kata Ervanus saat deklarasi di kawasan Tebet, Minggu.

Ervanus mengatakan, gerakan ini murni hadir karena kesadaran politik Menurutnya, semua pihak yang tergabung dalam Laskar AMAN terdiri dari berbagai elemen masyarakat.

Meski demikian, diakuinya bahwa gerakan ini diinisiasi oleh sekelompok masyarakat muda.
“(Laskar AMAN) lahir dari gerakan atau diinisiasi oleh teman-teman muda sehingga ada namanya angkatan muda. Tetapi, walaupun namanya angkatan muda, yang tergabung di dalam laskar AMAN ini terdiri dari lintas generasi, lintas agama, lintas budaya, lintas suku,” ujarnya.

Ervanus menambahkan, Laskar AMAN datang dari berbagai latar belakang yang hendak menunjukkan dukungan terhadap Anies Baswedan dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Dari situ, ia menilai bahwa Anies Baswedan didukung oleh berbagai latar belakang.

Dalam kesempatan yang sama, tokoh pendidikan dan juru bicara Laskar AMAN, Indra Charismiadji, menyampaikan bahwa hadirnya Laskar AMAN meruntuhkan stigma bahwa Anies Baswedan hanya didukung oleh satu kelompok / golongan dengan identitas tertentu.

“Relawan Laskar Angkatan Muda Anies Baswedan ini ada yang beragama Katolik. Kristen, Hindu, Budha, juga Muslim. Ada yang orang Flores, Jawa, Sunda, Bali, Batak, Minang, Betawi, dan lain sebagainya dari seluruh penjuru Indonesia. Ini membuktikan tidak ada ketakutan kami akan isu-isu bahwa Indonesia akan menjadi negara agama tertentu jika dipimpin Anies Baswedan. Buat kami itu hanya langkah-langkah memecah belah bangsa, menakut-nakuti, dan upaya pembodohan masyarakat Indonesia secara terstruktur, sistematis, dan masif. Sama seperti pola yang dilakukan VOC dulu dengan devide et imperanya. Ini yang harus kita perbaiki, bangsa ini harus dicerdaskan sesuai dengan amanat konstitusi,” imbuh pria yang juga dikenal sebagai salah satu tokoh dan pengamat pendidikan Indonesia yang kritis” tegasnya.

Laskar AMAN menilai track record Anies Baswedan sangat tepat memimpin bangsa Indonesia menjadi lebih baik. Untuk melanjutkan pembangunan yang baik dari pemimpin sebelumnya. Juga untuk melakukan perubahan yang dimulai dari gagasan, kemudian dikonkretkan dalam narasi dan diwujudkan dalam bentuk program nyata untuk kemajuan bangsa dan negara.

“Untuk itu, cita-cita Pak Anies Baswedan harus didukung. Semua rakyat harus bersatu dan bergerak bersama mengawal misi besar Anies Baswedan menjadi Presiden Republik Indonesia. Kami yakin Pak Anies akan mampu mempersatukan bangsa ini, terbukti walau difitnah bahwa Jakarta akan menjadi kota intoleran, faktanya Jakarta memiliki indeks demokrasi terbaik dan indeks toleransi terbaik. Bahkan untuk kohesifitas, menurut kajian dari Nanyang Technological University, Singapura, di Jakarta tidak ada polarisasi,” ungkap Indra.

Memperkeruh persaudaraan sesama anak bangsa, kata Indra, menjadi pertimbangan para tokoh lintas agama dan tokoh pendidikan bergerak menjadi relawan Laskar AMAN  guna mencerdaskan anak bangsa.

“Jadi kami tokoh-tokoh pendidikan dan lintas agama mempunyai cita-cita mencerdaskan bangsa, jangan dipecah belahkan terus karena dari zaman Belanda, kelemahan kita ini mudah diadu domba. Dan politik devide et impera ini selalu sukses dipakai karena faktanya bangsa belum cerdas. Dan yang paling saya takutkan adalah jangan-jangan memang bangsa ini sengaja dibuat bodoh. Ini yang membuat kami harus turun tangan,” terang Indra.

Sejumlah relawan ini mendukung Anies Baswedan karena justru capres dari Partai NasDem ini memiliki langkah  berbeda, yakni merangkul  semua kelompok dan golongan untuk mempersatukan bangsa.

“Anies memang memiliki komitmen untuk merawat tenun kebangsaan dan itu sudah ditunjukkan di Jakarta. Tantangan kami memang bagaiman mencerdaskan bangsa ini agar mampu berpikir kritis dan benar-benar menjiwai kebhineka-tunggal-ikaan,” paparnya.

Indra mengajak semua pihak untuk bersaing secara sehat dengan beradu ide dan bukan menggunakan politik identitas. Relawan Laskar Anies yang terdiri dari tokoh pendidikan dan lintas agama merupakan komunitas yang mencerdaskan dan mempersatukan bangsa.

Dikatakan Indra, relawan Laskar Aman tidak akan pernah memaksa atau membenci siapapun yang berbeda pandangan politik. Kendati begitu, relawan Laskar Aman mengajak semua pihak meski berbeda pandangan politik untuk bersama-sama membangun Indonesia dengan penuh persaudaraan.

“Bantu kami untuk membangun Indonesia, jadi silakan Anda mendukung diterima tetapi yang berbeda  pandangan politik dengan kami jangan musuhi kami. Tetapi anggaplah tetap bersaudara yang ibaratnya lagi balapan sepeda, siapa saja bisa menang tapi tidak perlu membenci kan.  Kita tidak memusuhi dan kita menganggap semua sama harkat dan martabatnya,” ucapnya.

“Saya ini Nasrani, ajaran gereja itu cinta kasih. Jadi ada orang yang mendorong  narasi untuk memusuhi justru  bertentangan dengan ajaran gereja.  Jadi enggak memaksa mereka untuk ikut seperti kami menjadi Laskar Aman, tetapi tetap saudara sebangsa dan se-Tanah Air,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *